Koreri.com, Jakarta (11/7) – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan bahwa kondisi di Maluku saat ini sangat damai dan jauh dari konflik kepentingan.
Menurutnya, masyarakat Maluku mulai mengedepankan semangat gotong royong dan toleransi beragama.
“Maluku sebagai contoh perdamaian yang terjadi sampai saat ini. Di sana sudah tidak mungkin untuk konflik, para leluhurnya sudah menancapkan semangat kerja sama dan gotong royong. Islam dan Nasrani sama-sama tidak pernah pecah,” pujinya saat pembukaan Sarasehan Nasional tentang Merawat Perdamaian di JS Luwansa, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Seminar tersebut mengusung tema “Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai di Maluku untuk Indonesia yang Bersatu”.
Siaran pers Humas Kemenpolkhukan yang diterima Koreri.com, mewakili Presiden RI, Wiranto memberikan masukan-masukan agar sarasehan nasional ini bisa membuahkan satu pemikiran cerdas untuk bagaimana agar perdamaian dan persatuan bangsa dapat dirawat dengan sebaik-baiknya.
Apalagi ke depan, Indonesia akan diperhadapkan pada banyak even nasional seperti Asian Games, pertemuan IMF dan akan segera menggelar Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Legislatif.
“Itu membutuhkan satu kondisi yang damai dan aman dan ini membutuhkan persatuan kita sebagai bangsa. Maka betul-betul sarasehan kali ini nilainya cukup tinggi,” tandas Wiranto.
Ia berharap agar para pakar dan tokoh-tokoh yang hadir dalam sarasehan ini dapat memberikan kontribusi yang positif. Sehingga bangsa ini yang sudah mendapatkan satu warisan dari para pendahulunya berupa negara yang bebas dari konflik dengan penjajah dapat membangun perdamaian.
“Tadi saya katakan di Pancasila pun pusatnya persatuan Indonesia. Lalu dalam Undang-Undang Dasar 1945 pembukaannya juga disampaikan di sana untuk membangun satu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi kepada Sekjen Wantannas yang telah memprakarsai seminar atau sarasehan itu berlangsung,” ucapnya.
Di akhir sambutannya, Wiranto menyempatkan diri menyanyikan lagu ‘Maluku Tanah Pusaka’.
Menurutnya, pesan lagu tersebut sangat melekat untuk menjaga perdamaian Maluku.
Ia pun berpesan agar masyarakat Maluku harus menjaga kerukunan sebagai modalitas persatuan.
Acara sarasehan yang dilaksanakan selama dua hari ini menghadirkan berbagai tokoh nasional seperti Wakil Presiden Jusuf Kalla, Mendagri Tjahjo Kumolo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Mensos Idrus Marham, Menristek Dikti M. Nasir, dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
AND