Koreri.com, Jayapura (27/12) – Institusi TNI dalam hal ini Kodam XVII Cenderawasih membantah dan mengklarifikasi isu adanya serangan bom fosfor dari prajurit TNI pasca aksi pembantaian karyawan PT. Istaka Karya yang dilakukan KKSB di Yigi, Yal dan Mbua, Kabupaten Nduga awal Desember lalu.
Termasuk terhadap pemberitaan oleh sejumlah media asing yang hanya mengacu pada satu sumber saja (sepihak, red).
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi, dalam pernyataannya menegaskan hal itu.
“Jadi, personil TNI AD di Nduga tidak pernah menggunakan bom fosfor sebagaimana diberitakan media asing yang hanya mendapatkan informasi sepihak tanpa mengecek kembali keabsahan berita yang diterima,” terangnya didampingi Kapaldam Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL. Dwi Soemartono, di Kota Jayapura, Rabu (26/12/2018).
Olehnya itu, sekali kali Kapendam menegaskan, prajurit TNI AD tidak pernah melakukan penyerangan dengan menggunakan bom fosfor.
Ia kemudian mengklarifikasi bahwa perlawanan yang dilakukan pihaknya terhadap serangan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga adalah menggunakan granat tangan asap bukan bom fosfor.
“Iya, granat tangan asap digunakan semua pasukan infanteri di lapangan, bahkan seluruh dunia dan prajurit TNI di Nduga juga gunakan granat tangan asap ini,” jelasnya.
Sementara itu, Kapaldam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL. Dwi Soermartono, menjelaskan granat asap tangan biasanya di pakai untuk penanda lokasi pendaratan helikopter di lapangan, bukan untuk menyerang.
Menurut Dwi, granat tangan asap ini berbahan selongsong aluminium, pemicu dari besi plat tipis dan tidak mengandung bahan peledak mematikan melainkan hanya memancarkan kabut asap dengan warna – warni sesuai keperluan.
“Jadi, granat tangan asap ini ada yang warna oranye, hijau dan ungu tergantung penggunaannya, caranya tarik pin pengunci kemudian lepas tuas, langsung keluar asap berwarna yang sangat tebal untuk melindungi diri prajurit dari serangan musuh dan buanglah ke tanah,” kata Dwi Soemartono.
Dikatakan, granat tangan asap tidak bisa membunuh musuh maupun melukai seperti yang di tuduhkan pihak TPN – OPM karena granat tangan asap hanya mengeluarkan asap kabut tebal.
“Jadi, isu serangan bom fosfor yang telah menewaskan warga sipil di Kabupaten Nduga itu tidak benar alias hoax,” jelasnya.
VDM