Koreri.com, Jayapura – Presiden RI Joko Widodo diingatkan untuk tak asal menerima tamu yang datang ke Istana Merdeka dan mengatasnamakan orang Papua.
Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR Papua Emus Gwijangge, Rabu (16/10/2019).
Menurutnya, situasi Papua setelah kasus rasisme yang terjadi di Malang dan Surabaya, telah berdampak hingga memicu aksi berujung rusuh pada sejumlah wilayah di Papua maupun Papua Barat.
“Situasi ini kemudian oleh pihak-pihak tertentu dimanfaatkan. Makanya akhir-akhir ini ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan rakyat Papua, maupun panguyuban dan juga mahasiswa untuk bertemu dengan Presiden,” bebernya.
Emus lantas menyarankan orang-orang yang mengatasnamakan Papua untuk tidak usah bertemu dengan Presiden.
“Tujuan ketemu dengan Presiden juga untuk apa,” cetusnya.
Emus juga pada kesempatan itu menegaskan bahwa orang Papua saat ini tidak minta makan, pemekaran ataupun istana ke Pemerintah Pusat.
“Yang mereka minta adalah bagaimana meluruskan sejarah Papua, dalam hal ini dialog antara Jakarta, Papua dan pihak ketiga untuk duduk bersama menyelesaikan masalah diatas tanah ini,” tegasnya.
Karena itu, Pesiden juga sudah harus tahu seperti apa keinginan orang Papua yang sesungguhnya.
“Jadi, jangan asal terima kelompok-kelompok yang mengatasnamakan orang Papua. Kalau boleh panggil Pemerintah setempat karena mereka adalah perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat sendiri,” imbuhnya.
Emus juga mengingatkan panguyuban-panguyuban yang ada untuk tidak mencampuri masalah Papua.
“Karena soal Papua, biar orang Papua yang berbicara. Anda cukup datang dan nikmati keberlimpahan tanah kami. Tetapi untuk persoalan-persoalan mendasar tentang Papua, anda diharapkan diam dan tenang. Jadi, intinya Pemerintah Pusat harus melihat dengan jeli bagimana menyelasaikan masalah di Papua. Kenapa masalah di Aceh bisa diselesaikan kenapa Papua tidak bisa?” pungkasnya.
VMT