Koreri.com, Jayapura – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat hasil pemantauan selama bulan Januari 2020 menunjukkan inflasi gabungan di tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Papua (Kota Jayapura, Merauke dan Timika) sebesar 0,42 persen.
Kepala BPS Papua Simon Sapary, menjelaskan kondisi inflasi tersebut berbeda dengan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,71 persen.
“Jadi, inflasi gabungan ini terjadi karena kenaikan harga dengan besaran andil masing – masing diantaranya tomat sebesar 0,121 persen, bawang merah sebesar 0,099 persen, ikan cakalang 0,077 persen, ikan ekor kuning 0,070 persen dan sawi hijau sebesar 0,0064 persen, ” terangnya dalam berita resmi statistik di kantor BPS Papua, Kota Jayapura, Senin (3/2/2020).
Secara umum, kata Simon, inflasi didominasi oleh pengaruh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang memberikan andil total sebesar 0,52 terhadap total infLasi gabungan Indeks Harga terhadap total inflasi gabungan tiga Kota IHK di Papua.
Dikatakan, perkembangan inflasi tahun berjalan Januari 2020 mencapai 0,42 persen lebih tinggi dibandingkan Januari 2019 yang sebesar 0,19 persen.
“Selain itu inflasi year on year (yoy) Januari 2020 sebesar 1,32 persen dan relatif lebih rendah dibandingkan yoy Januari 2019 sebesar 7,20 persen, ” jelasnya.
Berdasarkan pantauan inflasi month -to -month tercatat bahwa setelah melewati perayaan Natal dan Tahun Baru, perkembangan harga di gabungan 3 Kota IHK se – Papua mengalami fenomena inflasi yang lebih rendah dan terkendali dibandingkan bulan – bulan sebelumnya.
“Salah satu penyebabnya adalah keberadaan beberapa komoditas yang mampu menahan laju inflasi, diantaranya tarif angkutan udara, Ikan mujair, daging ayam ras, ikan kembung, bahan bakar rumah tangga dan beberapa komoditas lainnya,” jelas Simon.
Menurutnya, besaran capaian inflasi tahun kalender serta inflasi yoy gabungan 3 Kota IHK di Papua maka disimpulkan bahwa kondisi inflasi secara umum masih terkendali. Namun demikian, mengingat besaran andil penyumbang inflasi di 3 Kota gabungan IHK oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Maka Pemerintah perlu mengantisipasi potensi gejolak harga dimasa mendatang khususnya pada komoditas sayur – sayuran dan ikan – ikatan.
“Ketersediaan stok di pasaran perlu dipantau oleh Pemerintah beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar potensi gejolak harga dapat dikendalikan dan diantispasi sejak dini,” tukasnya.
VDM