Koreri.com, Jayapura – Sebanyak 790 warga dari Kampung Longsoran, Batu Besar, Kimbeli dan Banti memutuskan untuk mengungsi ke Timika, Kabupaten Mimika akibat kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di kawasan Tembagapura.
Kapolsek Tembagapura, AKP Hermanto mengatakan, warga yang mengungsi melewati jalur kampung Utikini meminta bantuan Polsek untuk di turunkan ke Timika karena sudah tidak nyaman di kampung.
“Jadi, dari keterangan warga alasan mereka ingin mengungsi ke Timika dikarenakan suasana di Kampung sudah tidak nyaman, terkait adanya kelompok kriminal bersenjata yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat bahkan meminta makanan dengan paksaan hingga menodongkan senjata,” terangnya dalam rilis yang diterima redaksi Koreri.com, Sabtu (7/3/2020).
Menurut Kapolsek, hingga pukul 18.00 WIT dari data yang dihimpun sudah sekitar 790 orang yang mengungsi dengan rincian sekitar 100 anak-anak, 370 wanita dan 320 pria, yang berasal dari Kampung Longsoran, Batu Besar, Kampung Kimbeli serta Kampung Banti.
“Setelah memverifikasi setiap warga dengan mendatakan tanda pengenal, selanjutnya hasil koordinasi dengan CLO PT. Freeport Indonesia disiapkan sebanyak 13 bis perusahaan yang akan digunakan untuk mengantarkan masyarakat ke Timika,” rincinya.
Tiba Timika, kata Kapolsek, para pengungsi diantar dengan kendaraan truk yang sudah disiapkan hingga ke kediaman mereka di Kota Timika seperti ke SP5, SP12, Kwamki dan wilayah lain.
“Juga untuk masyarakat yang masih menunggu kendaraan bis disiapkan makan dan minuman sementara menunggu kendaraan menuju ke Timika,” sambungnya.
Tokoh Pemuda Banti, Agus Beanal mengucapkan terima kasih atas kesigapan pihak Kepolisian dan TNI dalam membantu mengamankan serta mengevakuasi masyarakat mulai dari dini hari hingga gelap.
”Sekali lagi kami ucapkan terima kasih banyak karena di Kampung kami takut dan tidak aman bagi anak-anak,” pungkasnya.
VER