Koreri.com, Jayapura – Setelah stadion Papua Bangkit, kini aksi palang mengancam lapangan tenis samping kantor Wali Kota Jayapura, salah satu venue PON XX yang akan diresmikan Gubernur Papua, Lukas Enembe pada 23 Oktober 2020.
Menariknya, ancaman pemalangan tersebut akan dilakukan Pemerintah Kota Jayapura.
Wali Kota setempat, DR. Benhur Tomi Mano, mengatakan rencana pemalangan ini karena beredar informasi nama lapangan tenis yang diusulkan Pemkot Jayapura “Sian Soor Center” digantikan dengan nama Wonda Lambu.
“Jadi, lapangan tenis ini adalah aset Pemerintah Kota. Dulu ini lapangan tenis, diminta provinsi untuk direnovasi dibangun venue PON. Kami mendukungnya dengan membangun lapangan tenis bertaraf internasional. Ini aset Pemerintah kota, dan secara adat itu namanya Sian Soor,” terangnya di Jayapura, Rabu (21/10/2020).
Menurut Wali Kota, berdasarkan permintaan dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, terkait pengusulan nama, sehingga itu pihaknya mengusulkan nama Sian Sior dengan harapan nama tersebut bisa dipakai.
“Maka itu itu berdasarkan surat dari Disorda nama apa yang diusulkan, makanya kami usulkan nama Sian Soor kepada provinsi dan provinsi harus mengikuti itu, karena ini aset juga lahannya milik Pemerintah kota, wilayah adat suku Hamadi. Kalau nama lain kami akan palang , dan kami tidak izinkan sebab ini aset kita,” tegasnya.
Pemberian nama lapangan tenis yang merupakan Venue PON, harusnya berdasarkan kearifan lokal, seperti halnya pemberian nama jembatan Youtefa, yang memakai nama kearifan lokal, meskipun ada sejumlah nama yang diusulkan.
“Jadi pemberian nama juga harus berdasarkan kearifan lokal, seperti contoh Youtefa, Preisden bisa mendengarkan Walikota. Padahal ada 6 nama yang diusulkan, tapi yang Presiden setuju adalah Youtefa, dan dibuat prasastinya, dengan ini tegas kami menolak,” pungkasnya.
OZIE