Koreri.com, Jayapura – Gubernur Papua, Lukas Enembe, resmikan stadion utama yang akan digunakan pada pembukaan PON XX tahun 2021 yang ditandai dengan tanda tangan prasasti, pelepasan balon gas ke udara dan bunyi sirene di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Jumat (23/10/2020).
Pembangunan stadion yang menelan anggaran sekitar Rp 1,3 triliun diresmikan secara virtual disaksikan seluruh Indonesia.
Gubernur dalam sambutannya mengatakan 2021 akan menjadi tahun yang luar biasa bagi Indonesia khususnya masyarakat Papua.
“Karena pada tahun ini kami masyarakat Papua sejenak menahan kegembiraan dalam rangka ditunjuknya Papua sebagai tuan rumah PON,” akuinya.
Menurut Gubernur, PON untuk pertama kalinya dilaksanakan di tanah Papua bahkan di Indonesia Timur, namun Tuhan berkehendak lain.
Dimana Tuhan mengizinkan ujian terjadi untuk Papua lebih kuat, selain bertujuan agar persiapan lebih matang dalam mempersiapkan semuanya untuk menyambut para tamu dan para atlet dari seluruh Indonesia yang akan bertanding.
“Sebuah stadion termegah dan terbesar kedua di Indonesia yang berstandar internasional telah hadir di Papua, harapannya hal ini semakin memberikan motivasi kepada kita semua atlet untuk lebih bersemangat lagi dalam mengikuti PON XX tahun 2021,” ajaknya.
Ditegaskan Gubernur, siapapun tidak pantas menyandang predikat juara jika tidak menjunjung tinggi nilai sportivitas di dalamnya, karena PON hanya bukan kemenangan namun lebih dari itu tentang persatuan dan persaudaraan.
“Malam ini kami hadirkan acara hitung mundur menuju pelaksanaan PON XX tahun 2021, persiapkanlah diri dan semangat anda, Papua menanti anda,” kata Gubernur
Sementara itu, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, menyampaikan apresiasi yang tinggi dan penghargaan kepada Ketua PB PON XX tahun 2021 yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan sarana prasarana terkait pelaksanaan PON.
“Sejarah Indonesia akan mencatat bahwa pelaksanaan PON XX tahun 2021 menghadapi tantangan yang sangat berat karena dilaksanakan dengan adanya pandemi Covid-19, sehingga pelaksanaan PON harus diundur satu tahun semula Oktober 2020 menjadi Oktober 2021,” ungkapnya dibalik layar virtual.
Norman juga mengapresiasi semangat pantang menyerah dengan semboyan “Torang Bisa”.
“Saya berharap semboyan ini terus berkobar tidak hanya di antara para atlet yang akan berjuang di PON nanti tetapi juga menjadi semangat bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia menjadikan olahraga pekan XX Papua tahun 2021 sebagai kebangkitan olahraga Indonesia menuju prestasi dunia.
Selain stadion Lukas Enembe, Gubernur Papua juga resmikan 9 Venue PON XX pada 4 kota, pemberian nama Bandar Udara Sentani menjadi Bandar Udara Dortheys Hiyo Eluay dan peluncuran Data Orang Asli Papua serta seremonial hitung mundur 362 hari menuju PON XX tahun 2021 yang dimeriahkan Nowela, Edo Kondologit dan tarian khas Papua perwakilan dari 29 kabupaten/kota.
Pada penyerahan buku, salah satu anak Papua menyampaikan pesan dari anak-anak Papua mewakili lima wilayah adat yang menerima data OAP.
“Terimakasih Bapak Gubernur Papua Lukas Enembe dan Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, yang menitipkan buku OAP kepada kami generasi muda Papua dan kami generasi muda Papua akan merawat dan menggunakan data dan marga OAP dengan baik,” janjinya.
Venue PON XX di 4 Kabupaten / Kota yang diresmikan Gubernur Papua diantaranya:
1. Lapangan Menembak Indoor Kampung Harapan berganti nama menjadi Lapangan Menembak Indoor Papua Bangkit.
2. Lapangan menembak Outdoor AURI menjadi Lapangan Tembak Silas Papare.
3. GOR STT Gidi menjadi Gedung Olahraga STT Gidi Papua.
4. Lapangan Sofball & Baseball Auri menjadi Lapangan Baseball Marthen Indey & Lapangan Sofball Manuhua.
5. Lapangan Softball & Baseball Uncen menjadi Lapangan Baseball & Softball August Kafiar.
6. GOR Voli Koya Koso menjadi Padepokan Bola Volley Waaja Nene Kapoka.
7. Lapangan Tennis Wali Kota Jayapura menjadi Lapangan Tennis Wonda lambu.
8. GOR Futsal Timika menjadi GOR Futsal Timika.
OZIE