as
as

Mahasiswa Papua di Yogya Desak Hentikan Operasi Militer, Polisi : Yang Dicari Pelaku Tindak Pidana

IMG 20210911 WA0002
Konfrensi Pers Mahasiswa Papua di Kota Studi Yogyakarta, Sabtu (11/9/2021) Mendesak Hentikan Operasi Militer di Maybrat dan West Papua.(Foto : Istimewa)

Koreri.com, Manokwari – Mahasiswa-mahasiswi Papua yang berada di kota studi Yogyakarta mendesak aparat TNI-Polri untuk menghentikan operasi militer di Wilayah Aifat Raya, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat.

Desakan tersebut dirampungkan dalam 11 point pernyataan sikap yang dibacakan penanggung jawab Yoseph Fatem dan Maksimus Sedik dalam konfrensi pers di Asrama Manokwari, Yogyakarta, Sabtu (11/9/2021)

“Dengan ini kami mahasiswa- mahasiswa Papua Kota Studi Yogyakarta, menyatakan sikap tegas sebagai berikut,” tulis Yoseph Fatem dalam siaran pers yang diterima media ini Sabtu siang.

1.Tarik militer organik dan non organik dari Kabupaten Maybrat-Aifat, Nduga, Intan Jaya, Puncak Papua, dan seluruh tanah Papua.

2.Hentikan operasi militer di Kabupaten Maybrat, wilyah Aifat Timur Raya yang sedang berlangsung saat ini.

3.Hentikan operasi militer yang mengakibatkan pengungsian berkelanjutan di Nduga, Intan Jaya, Puncak Papua, dan juga Maybrat.

4.Mengutuk tindakan serampangan dan membabi buta yang dilakukan oleh TNI dan POLRI terhadap masyarakat sipil yang menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran di Maybarat, Aifat Timur Raya dan seluruh tanah Papua.

5.Bebaskan Simon Waymbewer, Maikel Yaam, Yosias Soawe dan Frins Soawe tanpa syarat. Mereka adalah warga sipil, bukan pelaku.

6.Buka akses jurnalis asing dan independen ke Maybrat dan seluruh tanah Papua.

as