as
as

Kunjungi Desa Sepa, Widya Pratiwi Ajak Warga Perangi Stunting

IMG 20221123 WA0005

Koreri.com Masohi – Duta Parenting Maluku, Widya Pratiwi Murad, melakukan kunjungan kerja di Desa Sepa, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (22/11/2022).

Dalam kunjungan ini, Widya mengajak semua pihak bekerja sama untuk memerangi Stunting melalui percepatan berbagai upaya-upaya penurunan angka penderita penyakit kekerdilan ini di Kabupaten Maluku Tengah.

Hal itu, mengingat stunting, gizi buruk ataupun masalah gizi lainnya memiliki penyebab dan dampak yang sama, yakni menciptakan generasi-generasi Maluku dengan kualitas SDM yang rendah dan tidak produktif.

“Mari bersama kita perangi stunting, untuk mewujudkan anak-anak Kabupaten Maluku Tengah menjadi generasi unggul dan berprestasi,” ajaknya.

Widya menjelaskan, bila Sepa adalah desa kedua yang telah ia kunjungi sebagai Duta Perangi Stunting.

Sebelumnya di 2019 lalu, ia juga telah mengunjungi Desa Lokus Stunting di Maluku Tengah yaitu Desa Piliana. Ia mengaku, kedatangannya merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat Maluku Tengah, khususnya Desa Sepa untuk bersilaturahmi dan melihat langsung permasalahan Stunting di Tanah Pamahanunusa.

“Saya ingin datang ke Desa Sepa karena saya melihat dari data yang ada, Desa Sepa terletak dekat dari kota Masohi tapi memiliki angka Stunting yang cukup tinggi, yaitu ada 97 anak Stunting di desa ini.

Kita perlu mengkaji kira-kira apa yang menyebabkan tingginya angka Stunting, dan melakukan intervensi-intervensi yang tepat agar tidak ada lagi anak Stunting di Desa Sepa dan juga di desa-desa lain di Maluku Tengah,” jelasnya.

Berbicara mengenai Stunting, Widya menyampaikan beberapa pesan.

1. Ibu – ibu hamil untuk memperhatikan asupan gizi, kebersihan diri, rutin periksa kesehatan ke posyandu dan puskesmas, minimal 4 kali selama kehamilan. Rajin mengikuti kelas-kelas ibu hamil di Puskesmas, dan jangan lupa minum tablet tambah darah paling kurang 90 tablet selama kehamilan.

2. Bapak-bapak lebih siaga menjaga istri untuk memeriksakan kehamilan ke puskesmas, dan dibawa ke fasilitas kesehatan untuk melahirkan, juga berikanan dukungan kepada istri agar dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya.

3. Kepada ibu yang punya balita, rajin mengantar anak ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembangnya dan mendapat imunisasi dasar lengkap.

4. Kepada Tokoh Agama, agar dalam setiap ceramah menyampaikan pesan-pesan moral yang berhubungan dengan kesehatan terutama saat konseling pra-nikah, pencegahan pernikahan dini dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.

5. Kepala desa jangan lupa penggunaan dana desa agar diprioritaskan untuk pencegahan Stunting.

6. Posyandu berada dalam kewenangan tanggungjawab kepala desa, namun juga menjadi tanggungjawab kita semua. Oleh karena itu mari kita tingkatkan peran Posyandu karena Posyandu merupakan ujung tombak pencegahan Stunting.

Turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan Maluku Insun Sangadji, Kepala Kepala Bapedda Maluku Anton Lailossa, Kepala BPSDM Hadi Sulaiman, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Maluku Lutfi Rumbia, Plt. Disdukcapil Maluku Dewi Pattimahu, Kadis Pertanian Maluku Ilham Tauda, Kadis Pemdes Maluku Syarif Hidayat, Pj. Bupati Kabupaten Maluku Tengah Muhamad Marasabessy dan istri dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkab Malteng.

BKL

as