Koreri.com, Ambon – Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Hative Besar, Klasis Teluk Ambon Utara menggelar kegiatan Baku Dapa Anak Remaja (Badar).
Giat tahun ini dibuka Ketua Majelis Jemaat GPM Hative Besar, Pendeta Ari Maitimu, Minggu (23/4/2023) di kawasan Hola – Hola daerah pegunungan Hative Besar yang diawali dengan yel – yel dari enam sektor yang penuh dengan suka cita.
Pembukaan juga di hadiri para pejabat Negeri Hative Besar yang diwakilkan, Pdt. Nelly Wenno serta para tamu undangan.
Giat Badar ini mengusung tema “Mengembangkan Spiritualitas di Era Digital”.
Pdt. Ari Maitimu menyatakan acara Baku Dapa Anak dan Remaja atau Badar Jemaat Hative Besar ini sesungguhnya merupakan kegiatan tahunan.
Dan pelaksanaan di tahun ini juga merupakan keputusan dari persidangan ke – 36 Jemaat Hative Besar yang berlangsung Februari 2023 lalu.
“Jadi serangkaian kegiatan Badar tahun ini sesuai dengan tema kita yaitu Mengembangkan Spiritualitas di Era Digital. Dan tentu bertujuan untuk menjawab tuntutan-untutan zaman yang sangat mendepankan era digitalisasi,” jelasnya.
Pdt. Ari pun berpesan agar anak-anak tetap menjaga spiritualitas mereka.
“Jadi harapan saya, anak-anak tetap untuk menjaga spiritualitas mereka, sehingga arus perkembangan digital ini tidak mengerus atau menghilangkan sama sekali spiritualitasnya. Tapi sebaliknya justru ini menjadi momentum untuk bagaimana kita membuktikan bahwa apapun zaman yang kita alami sekarang ini dan kita jalanin sekarang ini tidak mempengaruhi spiritualitas atau iman dan percaya kita selaku anak-anak Kristus,” tandasnya.
Pdt Ari juga memastikan seluruh materi yang diberikan akan memberi jawab tentang tuntutan tema kegiatan.
“Dan karena itu juga, kami mengundang beberapa fasilitator yang berkompeten dalam hal di maksud,” cetusnya.
“Jadi harapan kami selaku ketua majelis jemaat dengan kegiatan Badar ini bagi orang tua yaitu seluruh perhatian tidak diberikan oleh para pengasuh majelis Jemaat, tapi butuh partisipasi orang tua sehingga kita bisa mewujudkan spiritualitas anak yang baik,” harapnya.
Pengertian bahwa anak-anak memiliki hati yang takut akan Tuhan dan peran itu harus di mainkan secara bersama oleh semua komponen di tengah-tengah jemaat ini.
“Sehingga anak-anak kita di manapun dan kapan pun mereka berada dengan berbagai situasi apa pun, mereka tetap menunjukkan identitas diri sebagai orang percaya dan pengikut-pengikut Kristus yang setia,” pungkasnya.
JFL