Koreri.com, Sorong – Penjabat Bupati Engelbertus G. Kocu, S.Hut, MM melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tambrauw berencana kedepan menjadikan daerah itu sebagai lumbung beras di Provinsi Papua Barat Daya (PBD).
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tambrauw Thomas Kofiaga, S.ST kepada Koreri.com, Sabtu (23/3/2024).
“Memang rencana dinas ke depan, Tambrauw akan kita jadikan juga sebagai lumbung beras bagi Papua Barat Daya karena melihat dari potensi pertaniannya yang cukup besar,” bebernya.
Dan untuk menjawab itu, pihaknya memohon dukungan dari Pemprov PBD maupun pusat terkait untuk pengembangannya kedepan.
Thomas kemudian mengungkapkan pada 2023 lalu, Distrik Yembun menghasilkan gabah kering saat panen lalu mencapai 22 ton.
“Dan sementara lagi digiling di 2024 ini untuk dibawa ke Fef, kita angkut ke ibukota. Namun diperuntukkan hanya khusus untuk wilayah Tambrauw saja dan itupun tidak seluruhnya. Mungkin di Fef, Sausapor dan sekitarnya,” sambungnya.
Sebab, kata Thomas, di Kebar dan Ambarbaken juga melakukan produksi beras.
“Kita sekarang sementara melakukan giling dan kita hitung berapa beras yang dihasilkan,” tambahnya.
Kendati demikian, diakui Thomas, kendala yang dihadapi pihaknya cukup banyak yaitu mulai dari budidaya sampai dengan pasca panen.
Terkait budidaya dalam rangka perluasan areal, pihaknya terkendala pembiayaan dan tenaga.
Juga kendala yang berikut terkait dengan irigasi.
“Terutama macam di Distrik Yembun, kita kewalahan dalam hal irigasi karena ketika musim panas kemarin terjadi kekeringan besar-besaran. Maka kita perlu bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tambrauw,” akuinya.
Penjabat Bupati, lanjut Thomas, sudah membantu pihaknya untuk pengairan melalui sistem pipanisasi dengan cara menyedot air menggunakan genset untuk dialirkan. Dan metode itu cukup membantu petani.
“Kita harapkan kedepannya supaya irigasi ini bisa dibangun kembali dalam hal ini irigasi permanennya dibangun,” imbuhnya.
Kendala lainnya terkait dengan pasca panen.
“Pemda Tambrauw baru membantu dan mudah-mudahan kedepannya Pemerintah Provinsi papua Barat Daya dan pusat bisa bantu kita dengan mesin-mesin pengolahan, rumah, gudang ketahanan pangan bisa dibangun serta bantuan sarana-sarana yang lain seperti mesin bajak dan sebagainya,” tambahnya.
Thomas menegaskan bahwa padi yang dihasilkan adalah murni hasil petani non Papua kolaborasi dengan petani lokal yang ada.
“Jadi memang kita rencana kalau padi sawah kita fokus di Yembun dan kalau padi ladang atau padi tadah hujan di beberapa distrik yang lain kita fokus di Kebar, Kebar Timur, Kebar Selatan juga Ambarbaken dan Ambarbaken Barat yang punya potensi untuk padi ladang atau padi tadah hujan,” pungkasnya.
KENN