Koreri.com, Mimika – Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola PT Freeport Indonesia (PTFI) telah menunjukkan eksistensinya dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
Salah satunya, melalui Program pelatihan yang telah berlangsung sejak 2003 ini.
Program ini memperkenalkan serangkaian pelatihan intensif untuk mendidik generasi pekerja unggul di industri pertambangan.
Terkini, sebanyak 127 peserta mengikuti Program Pelatihan Siswa (Apprentice) di Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) yang telah dibuka secara resmi pada Jumat (3/5/2024) lalu.
Ke 127 peserta terdiri dari 47 siswa dari Suku Amungme, 46 siswa dari Suku Kamoro, 23 siswa dari lima suku kerabat, serta 11 siswa dari Papua dan non-Papua.
Mereka berhasil terpilih setelah mengikuti seleksi ketat yang diikuti 4.938 pendaftar.
Dalam pelaksanaan program pelatihan ini, IPN didukung oleh departemen Community Affairs, Learning & Organization Development, Papuan Affair Development, dan departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor.
“Program ini dirancang untuk memberikan siswa pengalaman praktis yang mendalam dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk sukses dalam industri pertambangan,” kata IPN General Superintendent Suzan Kambuaya selaku Penanggung Jawab Program, Sabtu (4/5/2024).
Untuk diketahui IPN adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola PTFI.
IPN merupakan lembaga pendidikan Vokasi non-formal berbasis kompetensi dengan fokus pada pengembangan pengetahuan, ketrampilan kerja dan karakter. Tercatat sebanyak 91% siswanya merupakan asli Papua.
Lembaga pendidikan ini terletak pada area seluas 8 hektar di area industri PTFI, kawasan Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
IPN memiliki fasilitas di antaranya ruang-ruang kelas yang nyaman, bengkel besar, area simulasi tambang bawah tanah, simulator untuk operasi truk, alat tambang operasional, perpustakaan, serta lingkungan yang aman dan memadai untuk praktek pelatihan.
Program pelatihan di IPN terdiri dari 2 Program, yakni Pelatihan Trade Teknikal dengan 15 jurusan pelatihan dan program Non Teknikal yakni Papuan Bridge Program yang mendukung SDM Papua siap kerja.
RLS
