Koreri.com, Jayapura – Kepolisian Daerah (Polda) Papua mengerahkan puluhan personel Operasi Damai Cartenz untuk mengejar pelaku kelompok bersenjata yang membunuh dua warga sipil di Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige Renwarin dalam keterangannya membenarkan telah terjadinya kekerasan bersenjata dan juga alat tajam di Yalimo, Papua Pegunungan yang diduga dilakukan oleh beberapa kelompok yang sekarang sedang beroperasi di wilayah wilayah itu.
“Kita masih mendalami pelaku ini apakah kelompok yang ada di Kabupaten Yalimo sendiri atau pelaku dari luar Yalimo,” ungkapnya saat dikonfirmasi di Mapolda Papua, Kamis (9/01/2025).
Dan Kapolda berharap dalam waktu secepat ini, pihaknya sudah bisa mengidentifikasi pelakunya dari kelompok mana.
Guna menyikapi kejadian tersebut, Polda Papua sudah memberangkatkan 30 personil.
Karena ini berkaitan dengan kekerasan bersenjata maka yang dikedepankan adalah Operasi Damai Cartenz.
“Jadi, 30 personil Operasi Damai Cartenz gabungan dari Jayapura dan Timika sekarang sudah tiba di Wamena dan sementara persiapan bergerak menuju Yalimo. Kita berharap pelaku dapat tertangkap secepatnya. Kalau memang tidak tertangkap setidak-tidaknya dalam satu tahun ini tidak ada kejadian,” harapnya.
Kapolda juga menegaskan proses identifikasi akan segera dilakukan melalui tim Dokkes RS. Bhayangkara Jayapura yang sudah disiapkan untuk melakukan penyelidikan melalui forensik.
Karena dari informasi awal dari salah satu korban yang tertembak, tidak ditemukan proyektil peluru sehingga hal ini diakuinya menjadi kesulitan.
“Mudah-mudahan dari hasil penyelidikan nanti, dari bahan keterangan (Baket) yang di kumpulkan bisa tergambar senjata apa yang digunakan oleh pelaku,” imbuhnya.
Dari dua korban tersebut, tambah Kapolda, satu meninggal dunia karena ditembak dan satu korban lainnya kena sabetan alat tajam.
“Sampai hari ini kami belum bisa pastikan bahwa pelaku adalah kelompok Aske Mabel. Jadi, mohon waktu tim sudah berangkat ke Yalimo untuk kejar kelompok yang melakukan penembakan yang mengakibatkan dua warga sipil meninggal dunia,” pungkasnya.
EHO