Koreri.com, Manokwari – Rekor MURI dunia yang diberikan kepada Penjabat Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP atas pembentangan rangkaian kain merah putih terpanjang di Manokwari, Ibukota Provinsi Papua Barat disoroti Parlemen setempat.
Ketua Komisi I DPR Papua Barat George Karel Dedaida, S.Hut, M.Si menilai piagam penghargaan rekor dunia tidak pantas diberikan kepada Penjabat Gubernur Papua Barat.
Menurutnya, yang pantas menerima rekor dunia MURI tentang pembentangan rangkaian merah putih terpanjang itu adalah elemen masyarakat yang ikut berpartisipasi.
“Yang saya lihat pada saat pembentangan bendera Merah Putih terpanjang itu semua masyarakat Manokwari yang berdiri berpanas-panasan, pegang bendera kemudian membuka bendera di pinggir jalan. Tapi kenapa piagam Rekor MURI diberikan kepada Pj Gubernur ? Yang seharusnya kan kepada masyarakat dong, heran juga,” kecam George Dedaida dengan nada kesal melalui telepon selulernya, Kamis (15/8/2024).
Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat itu mengingatkan kepada Pemerintah daerah agar tidak menggunakan momen ini untuk mengendors nama baik pejabat tertentu.
Tetapi harusnya melihat antusias dan semangat elemen masyarakat di ibukota Provinsi Papua Barat dalam menyukseskan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 79.
“Kita mau antusiasme masyarakat untuk mendukung kemerdekaan itu penting, bukan aparatur sipil negara (ASN). Karena sebagai ASN sudah menjadi tanggung jawabnya untuk bela negara,” cetusnya.
Mantan Presma UNIPA itu pun meminta penghargaan Rekor MURI Dunia yang diberikan kepada Pj Gubernur Papua Barat Drs Ali Baham Temongmere dapat dikoreksi.
KENN
