Koreri.com, Saumlaki – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) semenjak 2 Agustus hingga 4 September 2017 menggelar operasi bakti bedah desa pesisir ketiga tahun 2017 yang dipusatkan di desa Letalola Besar, Kecamatan Pulau Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Operasi tersebut yang berlangsung di kawasan perbatasan RI – Timor Leste ini ditutup dengan serangkaian kegiatan dalam acara puncak peresmian, bertempat di pelataran SD Kristen Letalola, Senin (4/9).
Komandan TNI Pangkalan Saumlaki, Letkol Laut (P). Wirawan Adi Prasetya dalam laporannya menjelaskan bahwa program pembinaan desa pesisir tiga di desa itu dilaksanakan secara fisik dan fisik.
Diantaranya, pembangunan dan renovasi rumah tidak layak huni sebanyak 5 unit di desa Letalola Besar dan di Dusun Wily, pembangunan satu unit Gereja Protestan Maluku sehingga layak digunakan untuk ibadah oleh warga, renovasi SD Kristen Letalola Besar, renovasi sumber air serta pembangunan sarana prasarana pendukung, termasuk renovasi Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) Letalola Besar.
“Kegiatan non fisik yakni melaksanakan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat di desa Latalola Besar dan di atas KRI dr. Soeharso berupa pelayanan kesehatan umum, gigi dan khitanan massal, dimana para pasien berasal dari kota Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan sejumlah pasien dari kecamatan pulau Marsela, Kabupaten MBD”katanya.
Selain itu, TNI AL juga melaksanakan penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat, penyuluhan tentang kesadaran bela Negara dan penyuluhan tentang budidaya rumput laut.
Membagi paket sembako sebanyak 950 paket bagi masyarakat, 250 paket buku tulis dan 250 paket tas sekolah bagi siswa SD-SMP dan SMA se Kecamatan Pulau Marsela.
Selanjutnya, memberikan material bangunan kepada GPM Betania di Desa Bululora, dan menyediakan pasokan air bersih di atas KRI Tungkul kepada warga di wilayah tersebut yang mengalami krisis air bersih.
Sementara itu, Sekretaris Daerah MBD, A.Siamiloy dalam sambutannya mengapresiasi pihak TNI AL yang telah peduli terhadap lebih dari tujuh ribu warga masyarakat di sebelas desa dan satu dusun se kecamatan pulau Marsela itu.
“Kami menginginkan agar kalau dapat, kegiatan semacam ini dilakukan berlanjut selain TNI AL, juga dari TNI AD di tahun depan,” katanya.
Siamiloy juga memuji Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Petrus Fatlolon yang saat itu hadir dengan memboyong sejumlah pimpinan SKPD.
Gubernur Maluku, Said Assagaf dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Romelus Far Far juga mengapresiasi TNI AL yang telah membantu Pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan di daerah pesisir, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta peduli lingkungan.
Menurutnya, sebagai daerah yang berciri kepulauan, tentunya memberikan konsekuensi logis terhadap sejumlah tantangan pembangunan daerah di Maluku antara lain aksesibilitas atau koneksitas antar pulau masih rendah, disparitas antar wilayah sangat tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata, masih terdapat perbedaan kabupaten yang masuk kategori tertinggal serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang masih cukup tinggi.
Disamping itu, ketersediaan potensi SDA di daratan sangat terbatas namun di sisi lain potensi sumber daya kelautan sangat melimpah tetapi belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
“Saya yakin bahwa masyarakat di Desa Letalola Besar dan sekitarnya merasakan manfaat yang besar dari program ini. Dengan demikian atas nama Pemerintah provinsi dan masyarakat di Maluku saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kepala Staf TNI AL yang telah memprogramkan kegiatan di desa ini,” ucap Gubernur.
Ia pun berharap agar ke depan, program ini juga dilaksanakan di wilayah lain di Provinsi Maluku yang berada di daerah perbatasan yakni di Kabupaten Maluku Tenggara Barat dan Kepulauan Aru.
Selain itu, TNI AL diharapkan dapat meningkatkan pengamanan wilayah perairan perbatasan melalui patroli secara rutin dan penjagaan keamanan laut untuk menghindari terjadinya berbagai hal yang berpotensi merugikan kedaulatan NKRI.
Kepala Staf TNI AL (Kasal), Laksamana TNI. Ade Supandi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten Deputi Potensi Maritim, Mayjen TNI. Gatot Triswanto menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan kerjasama TNI AL, Pemprov Maluku, Pemkab MBD dan pihak swasta, sebagai wujud nyata kemanunggalan TNI AL bersama rakyat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pertahanan negara di laut.
“Salah satu tugas TNI AL adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut melalui pembinaan dan pemberdayaan potensi nasional di bidang maritim. Hal ini diaplikasikan dalam kegiatan pembinaan teritorial meliputi pembinaan ketahanan wilayah, komunikasi sosial dan bakti TNI yang salah satunya dikemas dalam kegiatan bedah desa pesisir,” urainya.
Kasal menilai, potensi kekayaan alam Indonesia sebagai Negara kepulauan terbilang besar namun belum dikelola secara maksimal.
Untuk itu, TNI AL terus berupaya untuk memberdayakan potensi yang ada menjadi potensi pertahanan Negara di laut, sekaligus menciptakan situasi yang kondusif untuk membantu Pemerintah dalam melaksanakan percepatan pembangunan di daerah pesisir, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta peduli lingkungan.
“Untuk itu melalui kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat membantu pemerintah setempat dalam melaksanakan percepatan pembangunan, peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta meningkatkan semangat kebangsaan, bela Negara dan cinta tanah air,” tegas Kasal.
Hadir dalam kegiatan itu, Para perwira tinggi Mabes TNI AL, Pangdam XVI Pattimura, Direktur Pol Air Polda Maluku, Bupati MTB, Kadis DKP Maluku, Ketua TP PKK Kabupaten MTB, Dandim 1507 Saumlaki, Sekda MBD dan beberapa staf, serta sejumlah kepala dinas dan Badan di lingkup Pemerintah kabupaten Maluku Tenggara Barat.
Sayangnya, kegiatan ini tidak dihadiri oleh Bupati maupun Wakil Bupati Maluku Barat Daya.
SI