Koreri.com, Jayapura – Calon legislatif DPR RI, Samuel Tabuni menolak politik uang dalam pesta demokrasi pemilihan legislatif DPR RI periode 2019 – 2024 pada bulan April 2019.
Samuel Tabuni mengaku akan merubah politik yang identik dengan uang menjadi kekeluargaan kebersamaan satu rasa untuk bagaimana mengukir masa depan Papua yang lebih baik.
“Jadi, saya mau lihat politik di tanah Papua ini mau jadi apapun itu kalau sudah pakai partai sudah masuk dalam sistem Pemilu kita harus lakukan pendekatan keluarga bentuk tim karena disana yang lebih penting adalah membangun kepercayaan sesama orang Papua,” kata Samuel Tabuni, di Jayapura, Selasa (12/2/2019).
Menurut Tabuni, politik uang (money politic) hanya dipakai orang atau calon legislatif untuk membeli suara karena tidak ada pendukung dan setelah terpilih tidak dapat memperjuangkan aspirasi masayarakat karena sudah dibeli.
“Jadi, money politic itu di pakai oleh orang – orang yang dia tidak punya akar masyarakat,” kata Samuel.
Politisi Partai Nasdem ini menolak politik uang karena bertantangan dengan injil di atas tanah Papua apalagi memilih pemimpin itu berkenaan dengan Tuhan.
“Sudah banyak terjadi politik uang di tanah Papua dan saya menolak politik uang. Kita kampanyekan visi misi calon sehingga tidak ada money politic di tanah Papua,” ujarnya.
Dikatakan, alasan maju DPR RI bersama partai Nasdem karena secara nasional bebas dari korupsi dan salah satu partai yang berjuang untuk keluar dari semua yang negatif yang dilakukan partai politik lain di Indonesia.
“Karena itu sebagai orang Papua yang kebetulan banyak masalah, saya lebih baik memilih partai Nasdem karena Nasdem itu pertama dia tidak memungut biaya untuk maju calon DPR RI,” katanya.
Selain itu, Partai Nasdem juga memberikan ruang kepada orang tidak punya tapi di kenal masayarakat.
“Program restorasi secara nasional itu jelas dan saya inginkan terjadi di tanah Papua, sehingga saya memutuskan untuk menjadi bagian dari partai Nasdem untuk merubah Papua menjadi lebih baik kedepan,” ujarnya.
VDM