Koreri.com, Jayapura – Kapolda Papua, Irjen Pol. Paulus Waterpauw, mengatakan sebagian besar anggota KNPB adalah mahasiswa abadi yang selama ini aktif melakukan aksi melawan negara.
Hal ini disampaikan Kapolda dalam Forum Thematic Discussion oleh Gruop The Spirit of Papua yang membahas berbagai persoalan Papua di hotel Aston, Kota Jayapura, Senin (15/6/2020) malam.
“Jadi, dorang (Anggota KNPB, red) sebagian besar adalah mahasiswa abadi,” tegasnya menjawab pertanyaan audiens terkait keterlibatan anggota KNPB dalam aksi demo rasisme di Malang, Jawa Timur pada 2019 lalu.
Bahkan asrama-asrama mahasiswa Papua di kuasai anggota KNPB yang sudah tidak kuliah lagi.
“Kalau ade – ade ikuti di jalan Cilaki Nomor 7 Bandung, asrama mahasiswa Papua Kamasan 2 ditutup warga karena sering terjadi pembunuhan, pesta pora dan sudah lupa identitas mereka,” jelas Kapolda.
Menurutnya ada mahasiswa Papua yang dari Pemerintah Kabupaten / Kota sewa kontrakan diluar asrama karena asrama hampir seratus persen dikuasai kelompok KNPB.
“Jadi, memang KNPB tidak kemana – mana tapi ada dimana – mana,” beber Kapolda.
Diakuinya pula, saat bertemu dengan mahasiswa di Malang, mereka mengakui itu.
“Bapa (Kapolda, red) kami diajarkan tentang budaya di Jawa (Malang) tapi kami juga di dogma melawan negara,” akuinya menirukan jawaban para mahasiswa kala itu.
Terkait 7 terdakwa di Kalimantan Timur, kata Kapolda, mereka bukan hanya pengendali kerusuhan Papua tapi ada bagian lain yang mereka manfaatkan di situasi itu.
“Ada pergerakan yang masif dimainkan mereka itu dan kita monitor siapa, mau kemana, siapa dilapangan dan sebagainya,” bebernya.
Akibatnya waktu kerusuhan di Papua terjadi, banyak sekali korban yang jatuh.
VER
