Koreri.com, Jayapura – Misier Yando Yikwarabuni mengklarifikasi pemberitaan disalahsatu media online lokal Papua bertemu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kejaksaan Agung Republik Indonesia di Jakarta.
Misier juga membantah terlibat dalam kepengurusan Aliansi Anti Korupsi Papua yang dalam pemberitaan menjabat sebagai Sekretaris Aliansi Anti Korupsi Papua mengadu ke Kejagung untuk periksa oknum nakal di Kejati Papua.
“Jadi, saya mau klarifikasi bahwa pemberitaan di media online PapuaSatu.com itu tidak benar,” kata Misier Yando Yikwarabuny kepada wartawan melalui telepon selulernya, Senin (1/11/2021) pagi.
“Kita tidak pernah bentuk lembaga aliansi anti korupsi seperti yang diberitakan. Saya sendiri tidak pernah terlibat dalam lembaga anti korupsi yang dalam pemberitaan disebut sebagai sekretaris aliansi anti korupsi Papua bertemu Kapuspen dan hukum kejagung RI,” sambungnya.
Ia mengaku hanya terlibat sebagai anggota bidang keamanan Komisi Penanggulan AIDS Provinsi Papua.
Dijelaskan, awal bulan oktober 2021 dirinya bersama rekan Dani Wenda diperintahkan ketua harian KPA Papua, Yan Matuan, untuk berangkat ke Jakarta tapi tidak jelaskan berangkat Jakarta dalam rangka apa, tujuan apa, bertemu siapa itu tidak dijelaskan.
“Kemudian kami diberikan surat keterangan dari dokter untuk tidak vaksin karena ada penyakit bawaan kemudian besok paginya di telepon lagi pergi rumah sakit yowari, kita kesana lalu disuruh swab,” ujar Misier.
Setelah swab dan ambil hasil sore, kita ditelepon lagi suruh standby untuk berangkat besok atau lusa tapi di tunggu – tunggu tidak ada info berangkat dan kami tidak jadi berangkat ke Jakarta sampai hari ini.
“Tiga hari kemudian, keluar berita di media online Papuasatu.com dengan judul “Kejagung Minta Aliansi Anti Korupsi Kawal Ketika Turun Periksa Oknum Kejati Papua” saya sendiri kaget, kok kami belum berangkat Jakarta kenapa berita sudah keluar? Ini tidak benar, media jangan publikasi berita yang tidak benar seperti ini,” kata Misier Yikwarabuny.
Ia membantah dan tidak bertanggung jawab semua isi berita yang sudah dimuat salahsatu media online lokal Papua.
“Kami tidak tanggung jawab untuk berita yang sudah dipublikasi media online Papuasatu.com karena memang kami tidak pernah ketemu Kapuspen Kejagung RI,” tegasnya.
Misier mengaku disuruh berangkat ke Jakarta tapi kenapa tidak jadi berangkat kok berita sudah dipublikasi seakan – akan mereka ke Jakarta bertemu humas Kejagung RI.
“Saya kecewa, kenapa berita seperti begini. Apakah berita ini teman – teman KPA Papua atau orang lain,” kata Misier sembari meminta media online PapuaSatu.com harus membuat berita klarifikasi.
Untuk kasus yang dialami Ketua harian KPA, Yan Matuan dan pengurus sekarang itu masing – masing ada panggilannya.
“Kita harus hargai proses hukum yang sedang berjalan, teman – teman lain jangan provokasi masyarakat lain, dan biarkan pelayanan KPA tetap dilaksanakan untuk melayani ODHA di tanah Papua,” pungkasnya.
Senada ditegaskan, Dani Wenda, bahwa tidak pernah bertemu orang Kapuspen Kejagung RI seperti yang sudah diberitakan salahsatu media online lokal Papua.
“Saya sendiri tidak pernah tahu kasusnya apa dan tidak punya kepentingan di kejaksaan dan berita itu saya tidak tahu dari mana,” kata Dani Wenda melalui telepon seluler, senin pagi.
Dani mengaku diminta Ketua Harian Yan Matuan untuk berangkat Jakarta bersama Misier Yikwarbuny tapi tidak tahu tujuan berangkat ke Jakarta bertemu siapa.
“Kami memang diminta untuk berangkat Jakarta tapi tidak dijelaskan tujuan berangkat Jakarta itu kami tidak tahu setelah beberapa hari kemudian keluar berita dan nama kami disitu,” ujarnya.
Dani Wenda juga mengaku tidak bertanggung jawab atas pemberitaan tersebut. “Jadi, kami tidak bertanggung jawab untuk berita itu,” tegasnya.
Meski pernah terlibat dalam lembaga anti korupsi tapi dani membantah terlibat dalam Aliansi Anti Korupsi Papua seperti yang diberitakan.
“Saya tidak tahu lembaga Aliansi Anti Korupsi Papua itu, waktu masih mahasiswa itu kami bentuk aliansi anti korupsi tapi itu tahun 2015 kebawah sehingga berita itu tidak benar dan kami tidak bertanggung jawab,” pungkas Dani.
VER