as
as

Kisah Perjalanan Waterpauw Hingga Tuntaskan Magisternya di Universitas Indonesia

Komjen Purn PW Magister UI

Koreri.com, Jakarta – Tak ada kata terlambat dalam belajar. Belajar tidak mengenal usia, anak-anak muda maupun orang tua, kapan saja dapat belajar.

Kalimat ini mungkin bisa mewakili kisah Deputi II BNPP, Komjen Pol (Purn) Paulus Waterpauw yang baru saja ujian tesis Magister di Universitas Indonesia di usia yang tak muda lagi yakni 58 tahun.

Waterpauw bercerita tentang keinginannya untuk terus belajar semenjak jadi anggota Polri hingga pensiun.

“Semalam saya Ujian Tesis S2 PKN UI Alhamdulillah, Puji Tuhan dinyatakan lulus dengan nilai memuaskan,” ujarnya, Rabu (5/1/2022).

Saat masih aktif sebagai anggota Polri, Waterpauw yang saat itu berpangkat Komisaris Polisi (Kompol) mendaftarkan diri sebagai mahasiswa Pasca Sarjana di Ubhara Jakarta, namun kuliahnya terhenti saat diangkat menjadi Kapolsek Menteng Jakarta Pusat.

Mantan Kapolda Papua 2 periode ini mulai bersemangat kuliah sejak menyandang pangkat Kompol.

Saat itu, Waterpauw sebagai Staf SINTEL Polri dan mengikuti kuliah di Ubhara Jakarta tapi tiba-tiba harus jadi Kapolsek Metro Menteng dan coba mengikuti ujian semester I. Namun ketahuan pimpinan dan ditegur.

“Begini katanya: kalau mau jadi kapolsek jadilah kapolsek saja! Kalau mau kuliah kuliah saja. Makanya sampai hari ini hanya 2 orang yang tidak rampung kuliahnya salah satunya adalah saya,” akunya.

Waterpauw mengaku sangat memahami kondisi saat itu, dimana pasca reformasi kawasan Menteng yang berada di pusat ibukota negara sering terjadi aksi demonstrasi dari mahasiswa  maupun masyarakat  yang pro terhadap reformasi  sehingga sebagai Kapolsek ia dituntut untuk selalu berada di tempat.

“Saya bisa memahami kondisi saat itu, namun karena bertepatan dengan UAS, saya mencoba untuk diam-diam bergerak ke kompleks PTIK (Kampus Ubharaya jaya-red), untuk ujian, namun bersamaan ada kejadian sehingga dicari oleh pimpinan dengan panggilan lewat HT. Akhirnya ditegor, serba salah waktu itu,” akuinya mengisahkan.

Kendati gagal, Waterpauw tidak patah semangat, keinginan untuk belajar terus tidak berhenti.

Akhirnya saat berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes), Waterpauw yang saat itu dipromosikan untuk kenaikan pangkat Brigadir Jenderal Polisi, kembali mendaftarkan diri di STIA LAN Bandung.

Namun karena ditugaskan sebagai Wakapolda Papua, keinginan untuk kuliah akhinya kembali terhenti.

“Pangkat Kombes saat promosi bintang 1 sebaga WI Madya, saya coba ikut tes di STIA LAN Bandung dan diterima bersama teman alumni IPDN yang tugas belajar sebanyak 50 orang. Ketika kuliah baru semester I jelang ujian diberi amanah sebagai Wakapolda Papua. Hasilnya sama, hanya saya yang tidak selesai kuliahnya,” ungkap Waterpauw.

Kendati demikian, keinginannya untuk sekolah tidak berhenti sampai di situ.

Saat menjabat Wakapolda Papua, ia kembali mencoba untuk berkuliah, dengan mendaftarkan diri sebagai mahaiswa Pascasarjana di Universitas Padjajaran Bandung.

Namun pasca mendapatkan promosi jabatan sebagai Kapolda pertama Papua Barat, hal ini membuat pendidikannya kemudian kembali terhenti.

“Ketika pangkat Brigjen (saat sedang Lemhannas PPSA Angkatan 19/2013, saya  mencoba kembali mendaftar dan tes di Universitas Pajajaran Bandung dan diterima, nasib berkata lain. Setelah kembali dinas sebagai wakapolda Papua lanjut dipercayakan sebagai Kapolda Papua Barat, lanjut Kapolda Papua, Kapolda Sumut dan balik lagi sebagai Kapolda Papua, muter-muter sana sini dan hingga saat ini hanya punya kartu Mahasiswa S2 Unpad Bandung,”  kenangnya.

Prinsip ada kemauan maka pasti ada jalan. Karena keinginan dan kerja kerasnya, Tuhan akhirnya membuka jalan, saat menjadi Kapolda Papua di periode keduanya, Waterpauw bersama mantan Pangdam XVII Cenderawasih, Almarhum Letjen (P) Herman Asaribab, kemudian mengikuti tes Program Ketahanan Nasional di Universitas Indonesia, dan kemudian lolos.

Kaka besar sapaan akrab Waterpauw, kemudian mengikuti pendidikan di Universitas Indonesia, hingga akhirnya dipromosikan sebagai Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri (Kabaintelkam) di 2021.

Tepat Selasa (4/1/2022), Kaka besar berhasil menyelesaikan ujian tesisnya dengan nilai memuasakan.

“Ternyata Tuhan mungkin melihat keinganan dan kerja keras saya, akhirnya saya ikut tes program Ketahanan Nasional/PKN UI dan diterima bersama Alm Letjen (P) Herman Asaribab saat itu masih menjabat Pangdam XVII Cendrawasih dan  saya sebagai Kapolda Papua dan juga istri saya terkasih Roma Megawanty Pasaribu Waterpauw bisa lulus dan mengikuti pendidikan program ini hingga semalam selesai laksanakan Ujian Tesis,”  bebernya.

Kisah Kaka besar Waterpauw untuk meraih gelar sarjana, bukanlah hal yang mudah.

Meski ia sudah memulainya sejak usia muda, namun keinginannya itu baru bisa tercapai saat telah purna tugas dari anggota Polri. Sebuah proses panjang yang hanya bisa diraih  dengan kerja keras dan usaha.

“Dari pangkat Kompol saya sudah berusaha sedemikan rupa untuk belajar meraih impian saya, tapi Tuhan ijinkan saya berpangkat Komjen purnawirawan baru  selesaikan S2 dan puji Tuhan di Universitas terbaik UI tercinta, Halleluyah Puji Tuhan. Doakan mimpi saya  untuk  melanjutkan ke jenjang S3, mohon doa selalu,” pungkasnya.

SEO

as