as
as

Begini Akal Bulus Egianus Kogoya Cs Lindungi Diri, Anak-anak dan Perempuan OAP Dijadikan Tameng

KKB Egianus Kogoya sandera Pilot Susi Air

Koreri.com, Jayapura – Apresiasi patut diberikan kepada Tim Gabungan TNI-Polri dalam rangka penegakan hukum dengan berhasil menguasai kamp-kamp gerombolan Kelompok Separatis Teroris (KST) di wilayah Nduga dengan memperoleh banyak barang bukti berupa barang-barang dan dokumen penting lainnya pada Sabtu (18/2/2023) lalu.

Keberhasilan aparat gabungan TNI-Polri tersebut menambah daftar bukti-bukti nyata dari gerombolan separatis pimpinan Egianuas Kogoya tersebut dari aksi biadabnya membunuh, bahkan tak segan memperkosa warga sipil yang tak berdosa.

as

Bahkan dalam melancarkan aksinya, Egianus Kogoya juga menjadikan anak-anak dan kaum perempuan orang asli Papua (OAP) sebagai tameng hidup untuk melindungi dirinya, termasuk saat akan ditangkap oleh Aparat keamanan TNI Polri.

Menjadikan anak-anak dan kaum perempuan ini sebagai tameng hidup jelas-jelas bentuk akal bulus atau kedok berlindung Egianus Cs dibalik HAM.

Tak bisa dipungkiri, bukti rentetan kekejaman dan kesadisan Egianus Cs membunuh dan memperkosa warga sipil, serta menembak maupun menyerang aparat TNI-Polri menunjukkan Egianus Kogoya Cs sendiri sebagai pelanggar HAM sesungguhnya.

Hal itu diungkapkan Danrem 172/ PWY Brigjen J.O. Sembiring dalam pernyataannya, Rabu (22/2/2023).

Ia membenarkan KST pimpinan Egianus Kogoya beserta kolompoknya menggunakan anak-anak dan kaum perempuan sebagai tameng aksinya, yang bertujuan agar pelanggaran HAM selalu ditujukan kepada aparat TNI-Polri.

“Sudah lama kami mengetahui hal ini, bahwa anak-anak dan kaum perempuan dijadikan tameng hidup oleh kelompok KST. Padahal aksi sadis dan biadabnya kelompok KST Egianus Kogoya sudah sangat banyak sejak 2017 sampai saat ini,” beber Danrem.

Modus KST seperti itu, salah satunya bertujuan agar tercipta opini bahwa aparat TNI-Polri menembak anak-anak dan kaum perempuan yang berujung pada pelanggaran HAM.

“Namun saat ini, prajurit TNI Polri sudah terlatih, mengerti mana yang perlu dilakukan dan mana yang tidak perlu dilakukan. HAM menjadi pedoman prajurit dalam bertugas, karena itulah pijakan kami sebagai prajurit dalam pelaksanaan tugas di lapangan, khususnya dalam penegakan hukum tahun ini di wilayah Nduga dan sekitarnya yang saat ini sedang berlangsung,” tegasnya.

Danrem kembali meminta dukungan dan doa dari masyarakat agar operasi ini berhasil.

“Kami Tim Gabungan TNI-Polri mohon doa dan dukungannya, agar operasi penegakan hukum yang saat ini berjalan dapat berhasil dan prajurit TNI-Polri berhasil menemukan Pilot Susi Air dalam keadaan selamat,” pungkasnya.

PDC-17

as