DPC PPK Kota Jayapura Dukung Program Pemerintah Cegah Stunting

PPK Kota Jayapura Puskesmas Waena
Momen Ketua DPC PPK Kota Jayapura Meike Silfana Sondakh saat memberikan makanan tambahan kepada seorang balita di Posyandu Pokhouw, Kampwolker, Waena, Kota Jayapura, Papua, Rabu (21/6/2023) / Foto : VER

as

Koreri.com, Jayapura – Dewan Pimpinan Cabang Perkumpulan Perempuan Kawanua (PPK) Kota Jayapura mendukung program Pemerintah dengan membagikan makanan tambahan untuk perbaikan gizi anak di posyandu Pokhouw, Kampwolker, Waena, Kota Jayapura, Papua, Rabu (21/6/2023).

Ketua DPC PPK Kota Jayapura Meike Silfana Sondakh, mengatakan kegiatan pembagian makanan tambahan berupa kacang hijau, susu dan telur rebus ini guna mendukung program Pemerintah setempat untuk mencegah stunting anak sejak dini.

“Jadi, kami Perkumpulan Perempuan Kawanua Kota Jayapura hari ini datang ke posyandu Pokhouw, Kampwolker, Waena untuk turut mensukseskan program Pemerintah lewat peduli stunting yang kami adakan disini,” terangnya kepada Koreri.com di sela-sela kegiatan di posyando Pokhouw.

Dikatakan, pemberian makanan tambahan ini khusus bagi anak-anak di posyandu dan kegiatan ini sudah menjadi program rutin PPK Kota Jayapura.

“Dan 2023 ini menjadi program tetap Perkumpulan Perempuan Kawanua Kota Jayapura yaitu program mencegah stunting untuk mensukseskan program pemerintah setempat,” ujarnya.

Kedepan, kata Meike, PPK akan membuat posyandu binaan untuk mendukung program pencegahan stunting.

“Kami akan mensurvei dulu tempatnya sehingga tempat Posyandu pastinya ada di lingkungan Kota Jayapura,” sambungnya.

Meike juga mengajak semua perempuan di Kota Jayapura untuk membawa anak-anak mereka pada setiap kegiatan posyandu.

“Karena posyandu ini sangat-sangat membantu pencegahan stunting pertama lewat tinggi badan ukuran berat badan di situ kita akan melihat kondisi anak, apakah dalam sudah masuk kategori stunting,” ujarnya.

PPK Kota Jayapura Puskesmas Waena3
Pengurus DPC PPK Kota Jayapura pose bersama dr Galuh dari Puskesmas Waena di posyandu Pokhouw, Kampwolker, Kota Jayapura, Papua, Rabu (21/6/2023) / Foto: VER

Mengingat stunting pada anak-anak akan dilihat pada pertumbuhan anak itu sendiri.

“Karena itu kami mengharapkan semua perempuan hebat yang ada di Kota Jayapura bersama-sama untuk selalu hadir dalam kegiatan posyandu yang ada di setiap jadwalnya,” pungkas Meike.

Sementara itu, dr. Galuh dari Puskesmas waena, mengatakan posyandu ini merupakan kegiatan rutin setiap bulan dan tentunya banyak yang dilakukan. Artinya, bukan hanya sekedar memberikan imunisasi itu sebagai salah satu item utama tapi ada juga kegiatan penimbangan berat badan dalam beberapa aktivitas lainnya.

“Di sini kita mau deteksi stunting sejak dini awalnya mulai dari penimbangan berat badan dan tinggi badan dimana pengukuran-pengukuran ini yang biasa kami sebut dengan promagnet. Awalnya kita mulai dengan deteksi beberapa bayi atau balita ya, sudah gejala stunting saat di Posyandu-posyandu. Dan untuk tindak lanjutnya, Puskesmas-puskesmas selalu melaksanakan program seperti memberikan makanan tambahan. Itu dilakukan dan setiap evaluasi ada jangka waktunya. Sehingga kita akan perhatikan setelah kegiatan Posyandu ini efeknya akan memberikan perbaikan gizi bayi atau tidak,” tandasnya.

Terkait pencegahan terhadap anak yang terdeteksi stunting, dari Puskesmas Waena sendiri sudah memiliki tim khusus.

“Jadi tim ini bertugas untuk pengawasan stunting. Kami biasa turun langsung ke rumah-rumah masyarakat. Jadi, kami sudah datangi anak yang stunting kemudian kami telusuri apa penyebab stuntingnya? Kami wajib turun ke rumah-rumah masyarakat emi melakukan menangani anak yang stunting,” tegasnya.

PPK Kota Jayapura Puskesmas Waena2
Pengurus DPC PPK Kota Jayapura pose bersama kader posyandu Pokhouw, Puskesmas Waena, Kota Jayapura, Papua, Rabu (21/6/2023) / Foto: VER

Bahkan setiap selesai kegiatan di Posyandu atau Puskesmas, tim langsung turun ke rumah-rumah masyarakat untuk memberikan makanan tambahan guna perbaikan gizi anak.

“Itu salah satu pencegahan konkrit yang kami lakukan,” cetus dr Galuh.

Diakuinya, angka stunting di Puskesmas Waena hingga saat ini sudah mulai turun.

“Kebetulan kami juga ada buat kegiatan kelas ibu hamil dan balita di setiap posyandu. Jadi ibu-ibu hamil boleh datang mengikuti kegiatan yang kami lakukan karena pencegahan stunting dimulai dari dalam kandungan atau saat Ibu sedang mengandung bukan sudah melahirkan baru dicegah stunting,” sambungnya seraya menekankan pencegahan stunting itu dilakukan dengan memberikan nutrisi yang cukup dan harus dilakukan sejak dini.

dr Galuh tak lupa mengingatkan para kaum wanita terutama para calon ibu untuk lebih memperhatikan pola hidup yang sehat. Hal itu merujuk pada situasi sekarang dimana pola hidup anak-anak sudah bergeser.

Karena stunting itu bukan berbicara masalah genetik tetapi pengaruh besarnya adalah nutrisi.

“Jadi pada saat ibu hamil nutrisinya cukup maka perkembangan pertumbuhan anak itu lebih baik karena nutrisinya cukup. Oleh sebab itu, mindset masyarakat bahwa pertumbuhan anak itu karena keturunan atau genetik itu salah, yang harus diperhatikan adalah gizi dan pola hidup yang sehat,” pungkasnya.

VER

as