Koreri.com, Jayapura – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Muhamad Rifai Darus, menegaskan bagi kader Demokrat baik anggota legislatif maupun kepala daerah yang sudah tidak loyal dengan partai silakan mengajukan surat pemberitahuan.
“Jadi, bagi kader yang tidak bersama partai Demokrat lagi silakan masukan surat secara resmi ke DPD untuk di proses dengan baik karena partai memberikan rekomendasi dan SK menjadi kepala daerah atau anggota Dewan dengan cara yang terhormat dan sebaliknya juga untuk meninggalkan partai dengan cara yang terhormat pula,” tegasnya kepada wartawan di Jayapura, Rabu (23/10/2019).
Menurut Rifai, DPP memberikan instruksi kepada DPD untuk bisa mengawal segala bentuk proses dinamika yang terjadi di Papua, jika ada kader yang pindah partai.
“Saya kira DPD Partai Demokrat Papua bersama DPP memiliki catatan penting terhadap seluruh kader yang ada di Provinsi Papua,” tegasnya.
Wakil Ketua I DPD Partai Demokrat Papua, Ricky Ham Pagawak, menegaskan bagi kader partai demokrat Papua yang tidak tahu diri, silakan tinggalkan partai dan keluar.
“Dan, kalau keluar harus terhormat. Anda harus bikin surat resmi baru kasih ke DPD, jangan lewat telepon atau sms karena Partai Demokrat percayakan anda itu secara resmi. Bukan bilang, hei bupati, ini partai nanti anda pakai. Jangan Masuk partai resmi tapi keluar seperti pencuri,” tegasnya.
Sekretaris DPD Partai Demokrat Papua, Carolus Bolly, menjelaskan bahwa kader demokrat yang pindah partai akan diukur tingkat loyalitas terhadap partai.
“Begini perjalanan waktu dalam gerak politik itu mengukur orang, dengan adanya kader yang kaki dua, itu untuk mengukur diri sendiri bahwa ternyata tingkat loyalitas terhadap partai Demokrat cukup sampai di situ,” cetusnya.
Menurut Carolus, kader partai yang pindah hanya 4 – 5 orang.
“Tetapi masih lebih banyak kader yang bertahan dengan Demokrat,” pungkasnya.
VDM
