Koreri.com, Manokwari-Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Papua Barat pada bulan Januari 2023 mengalami peningkatan 0,40 persen dibandingkan NTP bulan desember 2022 lalu, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan yaitu dari 99,89 menjadi 100,29.
Peningkatan NTP pada Januari 2023 disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan naiknya indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Peningkatan NTP Januari 2023 dipengaruhi oleh naiknya NTP di Subsektor Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan.
Statisitisi Ahli Madya BPS Provinsi Papua Barat Lasmini,S.ST.,M.Stat & OpRes dalam rilis pressnya kepada media ini, Rabu (1/2/2023) menjelaskan bahwa, pada bulan Januari 2023, indeks harga yang diterima Petani (It) naik sebesar 0,63 persen dibanding It Desember 2022, yaitu dari 111,22 menjadi 111,91.
“Peningkatan It pada Januari 2023 disebabkan oleh naiknya It di Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,72 persen, subsektor hortikultura sebesar 0,53 persen, peternakan sebesar 0,05 persen, dan perikanan 2,23 persen, sedangkan subsektor tanaman perkebunan Rakyat mengalami penurunan It sebesar 0,92 persen,” jelas Lasmini dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Rabu (1/2/2023)
Lebih lanjut dijelaskan, Indeks Harga yang Dibayar oleh petani (Ib) melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat pedesaan serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.
Ib Papua Barat mengalami bulan Januari 2023 peningkatan sebesar 0,23 persen bila dibandingkan dengan Desember 2022, yakni 111,34 menjadi 111,59. Hal ini disebabkan oleh naiknya Ib pada seluruh Subsektor yaitu Subsektor Tanaman Pangan meningkat sebesar 0,29 persen, tanaman hortikultura 0,22 persen, perkebunan rakyat sebesar 0,15 persen, peternakan
meningkat sebesar 0,18 persen Subsektor Perikanan meningkat sebesar 0,25 persen, Perikanan Budidaya sebesar 0,25 persen dan perikanan tangkap 0,25 persen.
NTP menurut subsektor dibagi menjadi dua yaitu pertama, NTP Tanaman Pangan (NTPP) pada bulan Januari 2023 terjadi peningkatan sebesar 0,42 persen dari 104,30 menjadi 104,74 karena It mengalami peningkatan sebesar 0,72 persen sedangkan Ib lebih rendah yaitu sebesar 0,29 persen. Peningkatan Ib sebesar 0,29 persen disebabkan karena meningkatnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,35 persen.
Kemudian kedua, pada awal tahun 2023 ini terjadi peningkatan NTPH sebesar 0,30 persen yaitu dari 94,52 menjadi
94,81. pengaruhnya dari It naik sebesar 0,53 persen yaitu dari 105,66 menjadi 106,22 dan Ib mengalami peningkatan yang lebih rendah yaitu sebesar 0,22 persen, akibat dari
Peningkatan It pada Januari 2023 disebabkan oleh naiknya It pada kelompok buah-buahan yang mengalami peningkatan sebesar 1,61 persen. kemudian Ib naik sebesar 0,22 persen disebabkan oleh naiknya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar
0,26 persen.
RLS