as
as

Pembantaian Nduga, TNI: 16 Warga Sipil Meninggal Dunia

Pekerja PT. Istaka Karya, Jimmy Aritonang, salah satu saksi hidup aksi pembantaian keji di Nduga saat dievakuasi
Pekerja PT. Istaka Karya, Jimmy Aritonang, salah satu saksi hidup aksi pembantaian keji di Nduga saat dievakuasi

Koreri.com, Jayapura (6/12/2018) – Hasil penyisiran parat gabungan TNI – Polri di Distrik Yigi dan Distrik Mbua, Kabupaten Nduga, Papua terhadap korban aksi pembataian keji Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) hingga Kamis pagi (6/12/2018) total berjumlah 16 orang.

Rilis Pendam XVII/ Cendrawasih yang diterima Koreri.com, Kamis pagi (6/12/2018) ke 16 orang tersebut dipastikan dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara 3 orang ditemukan dalam kondisi selamat masing-masing atas nama Johny Arung, Tarki dan Mateus.
Identitas korban meninggal dunia belum teridentifikasi sehingga belum bisa dipastikan apakah keseluruhannya adalah karyawan PT Istaka Karya.

Kapendam XVII Cendrawasih merincikan total keberadaan warga sipil yang berada di Distrik Mbua dan Distrik Yigi yaitu sebanyak 15 orang berhasil ditemukan selamat.

Ke 15 orang tersebut masing-masing 7 orang merupakan karyawan PT. Istaka Karya, 6 orang pekerja bangunan

Puskesmas Mbua dan 2 orang pekerja SMP Mbua.

“Sedangkan 16 orang dipastikan meninggal dunia,” rincinya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa berdasarkan laporan dari Pendeta Wilhelmus Kogoya (Tokoh gereja distrik Yigi) melalui saluran Radio SSB yang diterima oleh aparat keamanan pada tanggal 3 Desember 2018 pukul 15.30 Wit, telah terjadi pembantaian terhadap pekerja jembatan karyawan PT. Istaka Karya berjumlah 24 orang yang tewas tertembak.

Namun kemudian, diperoleh informasi terbaru, jumlah korban tewas sebanyak 19 orang.

Pernyataan itu disampaikan pekerja PT. Istaka Karya, Jimmy Aritonang, salah satu saksi hidup aksi pembantaian keji tersebut yang berhasil lolos kepada aparat keamanan setempat.

“Jumlah korban yang meninggal dunia dibantai oleh Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata di lereng bukit Puncak Kabo adalah 19 orang,” demikian pengakuannya yang dikutip Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf. Muhammad Aidi dalam rilis yang diterima Koreri.com, Rabu (5/12/2018) pagi.

VDM

as