Koreri.com, Jayapura (29/12) – Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) diawal Desember lalu melakukan aksi pembantaian keji terhadap puluhan pekerja PT. Istaka Karya yang sementara melaksanakan pekerjaan proyek Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua.
Belasan pekerja akhirnya meregang nyawa akibat dibantai secara membabi buta oleh gerombolan KKSB di Puncak Kabo, Distrik Yigi, sementara korban lainnya berhasil menyelamatkan diri.
Namun menariknya, pasca insiden berdarah tersebut Bupati setempat Yairus Gwijangge malah menghilang.
Hal ini kemudian menjadi sorotan Gubernur Papua, Lukas Enembe, S.IP., MH.
Ia menyesalkan sikap sang Bupati Yairus Gwijangge yang hingga saat ini tidak pernah berada di daerahnya yang sedang terjadi konflik.
Menurut Gubernur, sesuai UU Otonomi Daerah, Bupati mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di daerahnya. Dan tidak serta merta semuanya harus dilimpahkan ke Pemerintah provinsi.
“Seharusnya Bupati bertanggung jawab atas teror penembakan KKSB yang terjadi di daerahnya. Bupati harus jaga situasi di kabupaten dengan baik, harus menjaga rakyat serta bertanggung jawab. Jangan lepas tangan karena dampaknya rakyat jadi korban,” tegasnya usai memimpin rapat bersama Fokopimnda Papua, di Gedung Negara, Dok V atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Jumat (28/12/2018).
Gubernur sendiri secara tegas mengaku tidak mengetahui keberadaan Bupati Nduga dua periode tersebut.
“Tidak tahu, Bupati ada dimana karena tidak pernah lapor ke saya. Saya tidak tahu posisinya ada dimana,” aku Gubernur.
Pasca peristiwa penembakan di daerahnya, Bupati Yairus Gwijangge seolah menghilang. Bahkan sampai saat ini, hanya Wakil Bupati yang selalu tampil di media untuk menginformasikan situasi terkini yang terjadi di daerahnya.
VDM