Koreri.com, Jayapura (1/1) – Bupati Nduga, Yairus Gwijangge, menegaskan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) adalah pengkhianat dan musuh bangsa Indonesia, sehingga TNI – Polri diminta untuk kejar dan tangkap.
“Jadi, saya persilahkan TNI – Polri kejar mereka (TPN – OPM) sampai dapat entah hidup atau mati, tetapi rakyat saya satu orang pun jangan dikorbankan,” tegasnya ketika di konfirmasi di Kota Jayapura, Selasa (1/1/2019) siang.
Menurut Bupati, tugas prajurit TNI – Polri adalah membela Negara dari gangguan keamanan masyarakat yang dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).
“Tentara dan Polisi datang ke Kabupaten Nduga sebenarnya bukan untuk membunuh dan mengancam masyarakat tapi melindungi supaya jangan terjadi pembunuhan lagi yang dilakukan KKSB karena itu tugas dan kewajiban untuk mengejar KKSB di Kabupaten Nduga sampai tuntas,” cetusnya.
Bupati mengutuk aksi pembantaian keji yang dilakukan KKSB pimpinan Egianus Kogoya terhadap belasan warga sipil yang melakukan pekerjaan pembangunan jalan trans Papua menghubungkan Wamena – Nduga awal Desember 2018 lalu.
“Terkutuk mereka yang sudah lakukan pembunuhan dan pembantaian terhadap warga sipil dengan cara yang sangat biadab dan bukan manusiawi,” kecamnya.
Bupati juga pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf sebesar – besarnya kepada keluarga korban pembantian di Distrik Mbua dan Yigi.
“Saya menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa di Kabupaten Nduga di awal Desember 2018 lalu, karena telah membuat trauma bagi masyarakat di Nduga,” ucapnya.
Permohonan maaf Bupati juga disampaikan kepada institusi TNI – Polri atas statement dari Wakil Bupati yang kurang berkenan terkait dengan peristiwa pembantaian dan pembunuhan di Distrik Mbua, Yigi, Yal dan Dal, Kabupaten Nduga.
“Kesempatan ini juga saya menyampaikan permohonan maaf kepada TNI – Polri yang masuk ke wilayah Nduga pasca aksi pembantaian KKSB. Saya tidak tahu kalau Wakil Bupati tidak terkendali sehingga ada statement yang kurang berkenan,” kembali ucapnya.
Bupati Yairus Gwijangge yang baru tiba di Indonesia dari Australia mengaku tidak pernah melarang TNI – Polri untuk mengejar TPN – OPM yang mengganggu keamanan Negara.
“Jadi, kita sama – sama jaga dan lindungi mereka semua rakyat Nduga tanpa membedakan Orang Asli Papua dan non Papua, karena kita semua warga Negara Republik Indonesia,” tandasnya.
Untuk itu, kedepan bagaimana persatuan dibangun dalam kekompakan dan kebersamaan.
“Jangan saling tuduh menuduh, saling bunuh membunuh dan saling mempersalahkan satu sama yang lain itu tidak baik. Mudah – mudahan di tahun yang baru ini tidak akan terjadi lagi,” tukasnya.
VDM