Koreri.com, Jayapura – Kapolda Irjen Pol Drs. Paulus Waterpauw memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan Pemerintah Kota Jayapura.
Rakor berlangsung di kediaman Kapolda Papua Jl. Trikora Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara.
Hadir dalam rakor Walikota Jayapura Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, MM, Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesra Setda Provinsi Papua DR. Drs Muhammad Musaad, M.Si dan Kadis Perindagkop, UKM dan Naker Provinsi Papua Ir. Omah Laduani Ladamay, M.Si, Pejabat Utama Polda Papua, Ka Kesbangpol Provinsi Papua Musa Isir, S.Sos, M.PA, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi Papua William R. Manderi, S.IP, M.Si dan Sekretarias Dinas Kesehatan selaku Juru bicara Satgas Covid-19 dr. Silwanus Sumule, Sp.OG.
Kapolda dalam rakor itu menekankan soal kesepakatan bersama Gubernur Papua dan Forkopimda, menyikapi kondisi terkini pasien Covid-19 yang secara data terus meningkat, meski yang meninggal masih tetap 7 orang di wilayah Papua.
“Kemudian tahap 3 dari tanggal 23 April hingga 6 Mei dari 81 kasus menjadi 106 kasus, sampai dengan kemarin tanggal 5 Mei 2020 terdata 240 kasus positif. Untuk itu, ada himbauan-himbauan yang terus kita lakukan mulai dari preemtif, preventif sampai dengan penindakan-penindakan,” tekannya.
Hingga kemudian dilakukan perpanjangan tanggap darurat dari tanggal 7 Mei hingga 4 Juni 2020 termasuk sejumlah kebijakan lainnya.
Menyikapi kondisi itu, Kapolda mengimbau Pemprov Papua dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan upaya pencegahan dan penanganan medis secara terkoordinasi dan masif terkait pasien Covid-19 serta menyediakan jaringan pengamanan sosial ekonomi secara terencana dan terorganisasi antar satuan pemerintahan.
“Kota dan Kabupaten Jayapura, Keerom, Nabire dan Kabupaten Mimika menjadi fokus dalam penanganan dengan pembatasan sosial yang luas dan perketat dengan melakukan kegiatan terhadap orang yang di batasi hingga pukul 14.00 WIT dan anak sekolah dan kantor belajar dan bekerja di rumah, pembatasan ibadah keagaman di rumah ibadah, pembatasan kegiatan sosial dan budaya,” desaknya.
Guna memaksimalkan itu, Satgas Covid-19 bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk melakukan penindakan dan penegakkan hukum.
Juru bicara Satgas Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule, Sp.OG, menyinggung soal berbagai keterbatasan di rumah sakit sehingga pihaknya sangat hati-hati dalam menangani pasien Covid-19.
“Karena beban kerja kami yang berat bisa saja kami juga ikut tertular seperti di Mimika ada 2 dokter yang tertular dan di Kota Jayapura ada 4 petugas yang di rawat. Petugas kesehatan bukan tidak mau bekerja tetapi logistik yang terbatas di rumah sakit dan saya khawatir kita melakukan tindakan-tindakan yang tidak kita ketahui kondisi pasien,” akuinya.
Meski demikian, pihaknya saat ini memberi perhatian khusus untuk bagaimana menemukan kasus sedini mungkin.
“Kita upayakan pasien tidak jatuh sakit dalam kondisi sakit berat. Kalau kita konsisten untuk tetap melakukan social Distancing saya rasa pandemi Covid-19 tidak akan terlalu lama,” tandasnya.
Wali Kota pada momen yang sama memberikan apresiasi yang luar biasa kepada dokter dan tim medis.
“Saya mendukung penuh apa yang dikeluarkan Forkopimda tetapi saya juga melihat hal khusus dimana kami semua tinggal di kota, masih banyak orang yang belum mengikuti instruksi untuk memakai masker. Maka untuk itu, kami akan lebih tegas,” bebernya.
Wali Kota memastikan tidak akan memperlakukan lagi kembali jam malam tetapi pola yang di usulkan adalah lakukan patroli malam.
“Saya juga meminta dukungan Kapolda dan jajaran untuk lakukan penindakan secara humanis dan apabila masih ada yang berkumpul kita akan gunakan water canon,” sambungnya.
Wali Kota juga telah meminta Wakil Wali Kota selaku ketua gugus untuk memeriksa secara Rapit Test kepada tukang ojek, nelayan, penjual sayur dan keluarga mereka.
Ia juga menyinggung soal sembako agar ada pemberitahuan terlebih dahulu sehingga tidak terjadi pendobolan dalam penyaluran sembako.
“Kami akan mendapatkan bantuan sembako sekitar 5000 dari Presiden RI dan akan kita salurkan bersama Bapak Kapolresta Jayapura Kota,” cetus Wali Kota.
Pihaknya juga memohon pengawasan Kapolda dan jajarannya agar bantuan dana yang tersalurkan benar-benar ke orang-orang yang terdampak.
OZIE