Koreri.com, Jayapura – Kodam XVII/Cenderawasih menggelar Focus Group Discussion (FGD) Forkopimda Provinsi Papua dengan Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan, Cendikiawan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se – Jayapura dan komponen masyarakat lainnya, untuk menyikapi perkembangan tren terkini di Papua.
Pangdam Mayjen TNI Herman Asaribab, mengatakan FGD merupakan tindak lanjut dari kebijakan pimpinan Negara sehingga masalah di Papua bisa terselesaikan.
“Kami ingin mengajak membangun Papua dengan hati melalui Smart Power. Akar permasalahan dan metode penanganan dari Bapak/Ibu sekalian nantinya akan menjadi masukan bagi kami. Ada Papua di Nusantara merupakan bentuk bahwa Papua bagian dari Indonesia yang tidak terpisahkan,” kata Pangdam saat membuka FGD di Aula Tony A Rompis, Makodam XVII/Cenderawasih, Kota Jayapura, Selasa (22/09/2020).
Menurutnya, Forkompimda ingin merubah penanganan Papua dengan hati bahwa senyum adalah senjata yang efektif.
Diakuinya, ancaman yang dihadapi cukup beragam meliputi Perang Suku, konflik Internal Masyarakat dan Dikotomi di Masyarakat itu sendiri, Gugatan Fakta sejarah, referendum hingga aksi separatis KKSB.
“Kami tidak akan menggunakan lagi istilah tersebut tetapi kami menyebutnya saudara-saudara yang berbeda pendapat karena apapun ceritanya mereka adalah saudara kita bangsa Indonesia,” cetusnya.
Dengan terselenggaranya acara ini, Pangdam mengharapkan dapat dicari metode penanganan masalah yang komprehensif ke depan.
“Supaya Papua berada dalam situasi yang aman, damai dan sejahtera. Agar kita semua dapat membangun Papua menjadi lebih maju lagi,” harap Pangdam.
Pada acara FGD tersebut, banyak saran dan masukan dalam penyelesaian masalah konflik yang disampaikan oleh para tokoh agama, tokoh adat, akademisi, mahasiswa, pengusaha dan komponen masyarakat lainnya.
Pangdam menyampaikan bahwa hasil dari kegiatan FGD tersebut akan dibuat sebuah buku rekomendasi yang isinya juga akan disajikan dalam kesempatan FGD berikutnya.
“Saran masukan dari para narasumber, kedepan solusi tentang permasalah di Papua akan dituangkan dalam bentuk buku dan akan kita diskusikan dalam kesempatan FGD berikutnya,” pungkas Pangdam.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw, mengatakan bahwa acara kumpul seperti ini merupakan forum yang baik untuk berdiskusi terkait penyelesaian masalah yang berada di tanah Papua ini.
“Dimana saat ini Provinsi Papua menjadi satu–satunya provinsi yang sedang berkonflik di negeri ini. Saya ingin mengingatkan bahwa Papua ada maka ada Indonesia ini. Indonesia tidak lengkap apabila tidak ada Papua,”kata Kapolda.
“Kita harus fokus pada pelayanan dasar yang baik. Ada banyak penyelenggara negara yang tidak melaksanakan tugas dengan benar sehingga masyarakat tidak menerima hal tersebut. Masyarakat menginginkan suasana yang sejuk. Harapan saya, kita sebagai manusia yang punya latar belakang intelektualitas dan hati, mari laksanakan tugas dengan baik,” harap Kapolda.
Rektor Uncen diwakili oleh Pembantu Rektor IV, Dr. Frederic Sokoy juga mengatakan, dalam penanganan Papua, dari sisi akademisi pendekatan adalah hal yang paling penting. Di wilayah pegunungan tengah, permasalahan tidak pernah selesai, oleh karena itu kita perlu melaksanakan mapping yang komprehensif.
“Kita berharap komunikasi seperti ini, bisa kontinyu. Sementara peristiwa – peristiwa tertentu yang merengut jiwa itu hampir terjadi setiap hari. Kita berharap melalui Bapak Pangdam dan Kapolda, Nantinya mungkin juga bisa memberikan penjelasan tentang pembangunan ataupun Otsus. Momentum ini adalah momen yang sangat tepat, kita berdiskusi dalam penanganan Papua,” ujarnya.
Turut hadir Gubernur Papua diwakili Kakesbangpol Provinsi Papua, Musa Isir, Ketua DPRP Jhoni Banua Rouw, Kepala Bidang Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Sinode GKI di Tanah Papua Pdt Leonora Balubun, Ketua Sinode Gereja Gerakan Pantekosta Prov. Papua dan Papua Barat Pdt. Fransiskus Esa, Tokoh Adat Agus Kogoya, Tokoh Pemuda Samuel Tabuni, Perwakilan Mahasiswa Fredy Funataba, Dosen Kajian Ketahanan Nasional UI Dr. Margaretha Hanita, Ketua Yayasan Pendidikan Kristen di Papua Dr. Nomensen Mambraku beserta semua pemangku kepentingan yang berada di Papua
SEO