Koreri.com, Langgur – Penjual tiket kapal cepat cantika inova rute Elat – Langgur, Paraklita Tanlain, mengklarifikasi pemberitaan di media online terkait Bupati Maluku Tenggara, Taher Hanubun diminta bayar tiket.
Menurutnya, pemberitaan di media online tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di VIP kapal Cantika Inova, Sabtu 3 November 2020 sekitar pukul 15.30 WIT atau setengah 4 sore.
“Jadi, begini beta (saya) seng (tidak, red) pernah bicara kata kasar ke Pak Bupati Taher Hanubun dan tagih tiket untuk rombongan Bupati saat pulang ke langgur,” kata Paraklita saat dihubungi Koreri.com melalui sambungan telepon, Minggu (4/10/2020).
Dijelaskan, pada waktu berada diruang VIP kapal cantika inova ada dua orang penumpang kasih uang untuk beli tiket.
“Jadi, pas masuk pintu VIP sebelah kanan bapa dua itu kasih uang, bilang ibu ini mau beli tiket, terus saya tanya, maaf bapa nama siapa? Terus bapa itu bilang ah seng usah pakai nama, ibu kasih kosong saja,” jelasnya.
Kemudian, lanjut, Paraklita, tidak sengaja mundur dalam posisi membelakangi dan tersentuh sepatu Bupati Taher Hanubun yang lagi duduk di sandaran kursi dan menghadap ke koridor jalan.
“Beta berbalik langsung minta maaf karena sudah sentuh sepatu pak Bupati, bapa beta minta maaf, beta seng sengaja sentuh kaki,” ujarnya.
“Dari situ saya bilang bapa mohon maaf, mohon maaf saya tidak sengaja. Setelah itu, saya langsung ke pengurus kapal dan waktu itu saya masuk ke VIP untuk menyerahkan arsip penjualan tiket dan uang tiket bukan bermaksud tagih tiket,” katanya.
Paraklita yang mau menyerahkan arsipan penjualan tiket dan uang saat itu langsung ke pengurus kapal dan meminta agar segera berangkat karena Bupati sudah ada, untuk uang dan arsip dan dikasih besok hari (Minggu, red).
“Terus beta balik lagi masih sempat minta maaf di beliau (Bupati) setelah itu langsung saya keluar turun ke pelabuhan dan kapal juga jalan,” jelasnya.
Paraklita yang merupakan istri seorang anggota polisi mohon agar masalah salah paham ini jangan dipolitisir dan melibatkan suaminya yang menjabat sebagai Kapolsek Elat.
“Beta mohon masalah ini jangan di politisir karena beta pu paitua tidak tahu apa – apa tapi namanya dibawa – bawa dalam masalah ini. Besok ini (Senin, red) saya dan suami menghadap Kapolres terkait berita itu,” katanya.
Ia mengaku menjual tiket kapal cepat cantika inova karena hanya membantu saudaranya yang punya kapal cepat itu.
“Saya jual tiket karena saudara saya yang punya kapal jadi saya cuma diminta tolong untuk bantu penjualan tiket. Saya bukan pegawai perhubungan atau karyawan kapal cantika inova tapi hanya diminta bantu awasi jual tiket karena ada yang tidak beres dalam penjualan tiket cantika inova Elat – Langgur,” jelasnya.
Dan untuk penjualan tiket kapal cepat cantika inova dari Elat – Langgur cuma satu loket penjualan tidak ada yang lain.
Paraklita Tanlain menambahkan, tidak protokol Bupati atau pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara yang memberitahukan bahwa Bupati dan rombongan akan berangkat ke langgur.
“Iya, tidak ada dan saya tidak bertanya dan mereka tidak pernah menghubungi saya karena memang Bupati dari awal masuk Kapal sudah marah – marah. Cuma ada perempuan satu bilang ke saya bahwa nanti tiket pak Bupati nanti dia yang urus tapi beta cuma mengiyakan saja dan tidak bicara apa – apa dan tidak tagih dorang tiket,” kata Lita.
Wanita yang akrab disapa Lita itu mohon maaf kepada institusi kepolisian lebih khusus Polres Maluku Tenggara atas insiden salah paham yang sudah mencoreng nama kepolisian di Maluku Tenggara.
“Saya mohon maaf, karena masalah ini tidak ada kaitan dengan jabatan suami saya sebagai Kapolsek Elat, mungkin ini ada orang yang menggiring opini ke masalah politik tapi saya mau tegaskan bahwa ini tidak ada kaitan dengan politik maupun urusan dinas sebagai istri seorang anggota polisi,” pungkasnya.
OZIE