as
as

Januari-Maret 2021, PBVSI Papua Seleksi Atlet PON Tahap Kedua

PBVSI Papya Roy Letlora

Koreri.com, Jayapura – Pengurus Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Provinsi Papua terus berbenah.

Salah satunya, dengan melakukan seleksi atlet menuju PON XX 2021 mendatang.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov PBVSI Papua, Roy Letlora, mengatakan tahapan seleksi dan degredasi atlit voli periodesasi kedua akan dilakukan mulai Januari hingga maret 2021.

Menurutnya, entry by name atlet sesuai jadwal Panpel PON XX pada April 2021 mendatang sehingga masih ada jedah waktu untuk seleksi tahap kedua.

“Jadi, masih ada waktu sampai bulan maret bagi atlet dalam tim voli PON Papua untuk dilakukan seleksi karena degredasi dan seleksi itu tetap jalan,” sambung Letlora kepada wartawan di Jayapura, Jumat (4/12/2020).

Diakui, pelaksanaan seleksi tahap kedua ini karena atlet voli PON Papua mengalami penurunan permainan pasca penundaan PON pada Oktober 2020 lalu.

“PON XX Papua ditunda itu ada nilai positif dan negative. Kalau positif, kita masih punya waktu untuk berbenah tetapi kalau negatif akan timbul lebih banyak anggaran yang dibutuhkan,” akuinya.

Letlora menjelaskan periode seleksi tahap kedua diagendakan mulai Januari karena Desember ini para atlet akan pulang untuk rayakan Natal dan Tahun Baru.

Untuk itu, ini jadi momen penting yang harus diperhatikan oleh pengurus cabor voli mengingat waktu istirahat yang cukup panjang harus disikapi oleh para pelatih termasuk pengurus.

“Walaupun atlet kita pulangkan karena libur Natal dan Tahun Baru namun kita tetap monitor mereka setiap hari minimal program latihan untuk menjaga ketahanan fisik atlet pada saat menjalani libur. Supaya masuk Januari sudah memasuki masa persiapan umum, khusus, pra kompetisi sampai kompetisi pada September 2021,” cetusnya.

Ditambahkan Letlora, periodisasi tahap kedua ini tidak ada tawar menawar lagi.

“Contohnya, saya di voli indoor itu paling kuat putra dari Jawa Timur yang pemain semua tim Bhayangkara yang notabene juara pro liga itu hanya minus pemain toser,” jelasnya.

Saat uji tanding di Jawa Timur itu mereka tidak mau melakukan uji tanding karena takut kelihatan kekuatan mereka saat ini.

“Nah, itu harus kita sikapi dengan namanya sport intelejen dimana kita mampu memata-matai kekuatan semua lawan,” sambungnya.

Untuk putri, tim Jawa Barat cenderung terbuka karena kebetulan tim PON Papua Training Center (TC) di Jawa Barat sehingga pihaknya masih bisa mengintip mereka latihan.

“Jadi, kita bukan cuma membentuk tim menghadapi PON dan fokus pada sisi internal kita tapi mengamati secara berkala level bermain lawan itu sangat penting karena lawan latihan kita juga latihan sehingga level permainan selalu naik,” jelas Letlora.

Untuk menaikkan level permainan itu dilakukan pada saat pra kompetisi setelah persiapan umum, dan khusus.

“Kita masuk ke pra kompetisi itu kita akan mencari lawan tanding yang memang levelnya setara dengan calon kita di PON nanti,” pungkasnya.

OZIE

as