Koreri.com, Bintuni– Berawal dari penasaran akhirnya kehidupan anak pesisir dari Kampung Wimbro, Distrik Aroba, Kabupaten Teluk Bintuni Ronald Heribertus Mandesi berubah setelah digodok melalui pendidikan khusus di Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas Teluk Bintuni (P2TIM-TB).
Ronal Mandesi awalnya belum mengetahui apa itu P2TIM–TB melalui berkat kakaknya dirinya mendapatkan informasi yang pada waktu itu sedang menyeleksi anak-anak di Teluk Bintuni untuk direkrut menjadi peserta didik. Namun informasi yang diterima menurut Ronald masih simpang siur atau tidak jelas membuatnya menjadi penasaran dan ingin mengetahui sendiri informasi sesunggunya dari P2TIM-TB.
Maka dirinya pun berangkat meninggalkan kampung halamannya Wimbro menuju Kota Bintuni untuk memastikan program pemerintah ini benar-benar ada. Setelah di kota Bintuni dirinya pun langsung menuju Kantor P2TIM-TB yang beralamat di Kampung Beimes SP-5, barulah percaya.
Lalu Ronald Mandesi pun memberanikan diri untuk mendaftar menjadi siswa atau peserta didi P2TIM-TB yang saat itu baru dibuka. Selanjutnya mengikuti proses tes yang terdiri dari wawancara serta beberapa tes lainnya salah satunya yaitu tes bahasa Inggris yang berlangsung selama sehari dari pagi hingga sore hari.
Setelah mengikuti tes Ronald Mandesi pun langsung kembali kekampung halamannya di Wimbro sambil menunggu hasil tes diumumkan.
Lalu dua minggu kemudian hasil tes diumumkan dan dirinya dinyatakan lulus untuk menjadi siswa P2TIM-TB angkatan yang pertama atau batch-1. Setelah lulus tes dirinya pun dipanggil untuk mengikuti medical check up (MCU) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Bintuni.
Ronald pun kembali ke Kampungnya setelah menjalani MCU dan hasil kesehatannya dinyatakan bagus, sambil menunggu panggilan untuk masuk penampungan atau asrama.
Kemudian hari yang Ronald Mandesi tunggu-tungu pun tiba dimana jerih payah perjuangannya selama ini telah membuahkan hasil yaitu dirinya dipanggil untuk belajar, dididik, ditempah di sekolah bergengsi di Pusat Pelatihan Teknik Industri Minyak dan Gas Teluk Bintuni selama tiga bulan tiga minggu.
P2TIM-TB saat ini merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Teknik Industri Minyak dan Gas yang ada di Indonesia Timur yang dioperasikan oleh Petrotekno selaku lembaga penyedia jasa pendidikan di bidang teknik industri dan Migas yang sudah teruji dan diakui di dalam maupun di luar negeri.
Ronald Mandesi ketika mengenyam pendidikan di P2TIM-TB mengambil jurusan scaffolding dimana banyak hal-hal baru yang dia peroleh diantaranya yaitu menyangkut kedisiplinan waktu, soal sopan santun dan tata krama, etika serta materi-materi lainnya yang diajarkan setiap hari di sekolah Pusat Pelatihan Teknik Industri Migas tersebut.
“Seperti bagaimana kita akan menjadi pekerja Migas yang Tangguh dan dapat bersaing dengan dunia luar melalui tahapan demi tahapan sesuai dengan harapan Pemerintah Daerah Teluk Bintuni,” kisah Ronald Mandesi.
Setelah masa belajar di P2TIM-TB selesai dan dirinya dinyatakan lulus dari sekolah tersebut dengan mengantongi 2 sertifikat sekaligus yaitu sertifikat Nasional dan Internasional dirinya pun langsung direkrut oleh sala satu perusahaan scaffolding yaitu TMJO Scaffolding yang menangani pekerjaan scaffolding di LNG Tangguh yang beroperasi di Kawasan Teluk Bintuni Papua Barat pada akhir tahun 2018.
“Awal mulai bekerja saya menandatangani kontrak kerja sebagai Asistent Scaffolding setelah bekerja di perusahaan tersebut dengan sungguh-sungguh. Maka dimata perusahaan saya dinilai memiliki keinerja yang bagus, seiring dengan waktu maka klasifikasi kerja saya mulai naik dengan sendirinya dimana sampai tahun 2021 saya bukan lagi asistent scaffolding tetapi posisi saya sudah naik menjadi Foreman Scaffolding. Di posisi tersebut saya mendapatkan banyak kesempatan yang diberikan oleh perusahaan tempat dimana saya bekerja untuk mengikuti training-training yang lebih mendalam,” Ujarnya.
Selain itu, kata Ronald Mandesi bahwa banyak sekali motivasi yang dia juga dapatkan dari teman-teman sekerja serta pimpinan dimana dia bekerja.
“Itu yang membuat saya sangat terinspirasi untuk bisa seperti mereka atau bahkan bisa melebihi mereka demi mengangkat nama baik kabupaten Teluk Bintuni dimana saya berasal, pesan saya buat adik-adikku yang saat ini bergabung dengan P2TIM TB agar serius dan benar-benar mengikuti apa yang dinstruksikan atau diberikan oleh trainer-trainer atau pelatih P2TIM-TB.” Pungkasnya.
“Galilah semua ilmu yang ada pada diri mereka. karena apa yang diberikan itu juga yang nantinya kita hadapi di dunia project atau dunia kerja, ingat, jangan adik-adik jadikan P2TIM sebagai tempat berakhirnya proses belajar ketika nanti selesai atau lulus dari sana. Tetapi setelah tamat dari P2TIM-TB ini merupakan awal kita mengejar karir dan tujuan kenapa kita mesti belajar di P2TIM-TB. Jaga dan lindungilah nama baik almamater kita P2TIM-TB karena sekolah itu adalah aset kita untuk maju dan memiliki masa depan yang gemilang sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni yaitu membangun sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Teluk Bintuni yang damai, maju, produktif dan berdaya saing,” pesan Ronald.
RED