as
as

Aksi Massa di Kota Jayapura Dinodai Pelemparan Batu, 3 Polisi Jadi Korban

IMG 20240403 WA0018

Koreri.com, Jayapura – Tiga personel polisi jadi korban pelemparan batu oleh massa yang melakukan aksi di Kota Jayapura, Papua, Selasa (2/4/2024).

Aksi yang dikoordinir oleh Front Mahasiswa dan Rakyat Papua Anti Militerisme (FMRPAM) mulanya menyatakan mereka melakukan aksi damai.

as

Namun ternyata, malah melakukan pelemparan batu pada dua titik yakni di Perumnas III Waena dan pertigaan Kampus USTJ Padang Bulan, Selasa (2/4/2024) siang.

Hal tersebut diungkapkan Kabag Ops Polresta Jayapura Kota Kompol M. B. Y Hanafi, S.H., S.I.K., M.H selaku Pengendali Personel yang melakukan pengamanan saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (2/4/2024) malam.

Kabag Ops menerangkan, awalnya massa aksi yang tergelar di Perumnas III Waena dan Pertigaan USTJ memaksakan diri untuk menuju ke Kantor DPR Papua.

“Massa aksi memaksakan untuk bergeser ke Kantor DPR Papua namun karena dikhawatirkan mengganggu kelancaran ketertiban umum maka kami halangi dan menawarkan untuk memfasilitasi beberapa perwakilan saja yang dikawal ke tempat tujuan massa aksi,” ungkapnya.

Lanjut diterangkan, sempat terjadi perselisihan dan perdebatan di dua titik tersebut, kemudian terjadi pelemparan batu oleh sebagian massa aksi.

“Sesuai SOP, kami ambil tindakan tegas dan terukur dengan membubarkan massa aksi menggunakan flashball atau gas air mata,” tambahnya.

Akibat dari pelemparan batu oleh massa aksi di pertigaan Kampus USTJ menyebabkan sejumlah polisi jadi korban.

“Anggota Dalmas kami tiga personel harus menjadi korban lemparan batu. Bahkan salah satu diantaranya alami luka pada bagian wajah tepatnya di bagian hidung sebelah kiri dan harus mendapatkan penanganan medis,” kata Kabag Ops.

Akibat dari pembubaran massa aksi, salah satu massa dari kelompok aksi juga mengalami luka akibat berdesakan saat dibubarkan menggunakan gas air mata oleh petugas.

“Kami pihak Kepolisian memohon maaf atas kejadian tersebut, namun semua yang terjadinya tentunya tidak akan ada asap bila tak ada api,” ujar Kabag Ops.

Kompol Hanafi juga menyayangkan hingga harus jatuh korban, padahal diawal kegiatan koordinasi maupun komunikasi berjalan dengan baik. Terlihat ada itikad baik dari pihak massa aksi maupun personel yang lakukan pengamanan.

“Kemungkinan ada yang menyusupi dan bertujuan untuk jadi pemicu terjadinya pembubaran massa aksi secara paksa oleh petugas. Namun alhamdulilah puji Tuhan semua masih bisa dikendalikan dan dikondisikan,” sesalnya.

Situasi massa aksi kemudian dapat berjalan aman dan lancar di satu titik di Gapura Uncen bawah hingga selesai pembacaan dan penyerahan pernyataan sikap oleh koordinator massa aksi dan diterima langsung oleh Ketua Tim Pemantau Aktivitas HAM dan Penyuluhan Komnas HAM RI Perwakilan Papua Melchior S. Weruin, S.H dan Anggota Komisi I DPR Papua Jhon Nassion Gobay.

SBH

as