Koreri.com, Wamena – Wakil Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Ricky Ham Pagawak (RHP) mengunjungi dua kelompok masyarakat Lany Jaya dan Nduga yang sebelumnya bertikai.
Akibat pertikaian tersebut menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
Kunjungan dimulai dari Sinakma, Kabupaten Jayawijaya yang menjadi tempat tinggal warga Nduga, Jumat (14/1/2022).
Pada kesempatan itu, Bupati Mamberamo Tengah ini memberikan bantuan duka senilai Rp200 juta yang diterima perwakilan warga Nduga.
Hal yang sama juga dilakukan RHP bagi masyarakat Lani Jaya yang menetap di kampung Wouma.
Tak hanya menyerahkan bantuan, ia juga berdialog dengan kedua kelompok masyarakat baik Nduga maupun Lany Jaya.
Dijelaskan RHP, kehadirannya di lokasi yang menjadi tempat tinggal masyarakat Nduga dan Lani Jaya adalah mewakili teman-teman Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah untuk menyerahkan bantuan.
“Bantuan yang diberikan adalah bantuan duka. Budayanya, kalau kita sudah undang orang perang harus dilayani.Karena saya sebagai anak Lany tahu itu, sehingga hadir memberikan bantuan sebesar 200 juta bagi masyarakat Nduga dan Lany Jaya,” jelasnya.
RHP mengaku bersyukur sebab perang antar dua suku ini sudah tidak terjadi lagi.
Ini berkat kerja keras dari Bupati Nduga, Lani Jaya dan Jayawijaya yang dibantu oleh aparat kepolisian dan TNI yang mana didalamnya juga ada keterlibatan Kapolres maupun Dandim.
Dan tentunya tidak terlepas adanya kerelaan hati dari masyarakat Nduga maupun Lani Jaya.
Kedua kelompok masyarakat,baik Nduga maupun Lani Jaya telah bersepakat untuk menyelesaikan secara adat lapangan Wesaput, Sabtu (14/1/2021).
Menurut RHP, pertikaian dua kelompok bersaudara ini hendaknya menjadi yang terakhir dan tidak boleh terjadi lagi.
“Kita membutuhkan masyarakat untuk membangun wilayah Lapago,Papua dan juga Indonesia.Kalau orang Papua mati dengan perang, minuman keras dan narkoba,terus siapa yang bangun Pegunungan Tengah dan Papua, maka perang tidak boleh terjadi lagi,” tegasnya.
RHP juga meminta Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah untuk melihat masyarakat asli Jayawijaya di Woma yang menjadi korban karena imbas pertikaian kedua masyarakat.
“Ada rumah maupun kios mereka yang rusak dan terbakar, tentunya bagian ini harus kita dari Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah melihatnya,” imbuhnya.
OZIE