Koreri.com, Jakarta (16/11) – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengakui bahwa anggota TPN OPM memiliki fisik yang sangat tangguh dan sangat menguasai medan.
“Mereka menguasai medan, fisik mereka terbiasa di ketinggian juga. Itu ketinggian kan hampir 2.000 mdpl (meter di atas permukaan laut) mungkin, cukup berat di sana,” ungkap Jenderal Tito di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Menurutnya, jumlah pasukan TNI dan Polri yang ditugaskan untuk mengamankan lokasi penyanderaan yang berada di sekitar Distrik Tembagapura dinilai sudah mencukupi.
“Katanya tidak disandera, tetapi apa istilahnya untuk menggantikan situasi dimana masyarakat tidak boleh keluar dari situ dengan ancaman. Cuma bedanya tidak diikat tangan kakinya, sama saja dalam bahasa hukum itu namanya penyanderaan, perampasan kemerdekaan, tidak memperbolehkan orang lain untuk melakukan mobilitas sebebas-bebasnya, sekeinginan dia, sekehendak dia. Itu namanya perampasan kemerdekaan,” jelas Jenderal Tito.
Dalam usaha untuk mengakhiri situasi tersebut, Satgas gabungan Polri-TNI berusaha sekuat tenaga untuk melakukan langkah persuasif agar penyanderaan dapat segera berakhir tanpa harus merenggut korban dari pihak manapun.
Meski demikian, Polri akan tetap melakukan tindakan tegas jika segala langkah persuasif dinilai gagal walaupun beresiko menimbulkan korban jiwa.
“Kalau cara persuasif tidak bisa dilakukan dan buntu, maka tidak mungkin akan kami diamkan. Negara tidak boleh kalah,” katanya.
Sejauh ini, polisi telah menetapkan 21 anggota TPN OPM masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua. Mereka diduga terlibat dalam sejumlah aksi penembakan di Tembagapura, Mimika. (MP-RR)
Komentar Anda