KPA Papua ilhami reformasi total Negara Kenya

Rombingan KPA Papua setibanya di Bandar Schiphol Amsterdam, Belanda, Sabtu (21/8/2018)
Rombingan KPA Papua setibanya di Bandar Schiphol Amsterdam, Belanda, Sabtu (21/8/2018)

Koreri.com, Jayapura (27/7) – Salah satu negara di Afrika Timur, Kenya akhirnya mampu menurunkan hingga 50 persen kasus HIV/AIDS.

Keberhasilan itu menyusul reformasi total yang dilakukan negara tersebut dalam sistem pelaporan serta didukung data dan pemetaan atau road map yang valid.

Hal ini kemudian mengilhami Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua untuk siap melakukan reformasi total dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di wilayah tersebut.

“Terutama dalam hal sistem pelaporan termasuk penyusunan data tentang orang yang terjangkit virus HIV/AIDS di Papua,” ungkap Sekretaris KPA Provinsi Papua, dr. Constan Karma, yang dikonfirmasi disela-sela pelaksanaan Konferensi AIDS Internasional ke – 22 di arena RAI Amsterdam, Belanda, Kamis (26/7/2018).

Pertemuan tersebut semakin menarik untuk diikuti, dimana sejumlah negara termasuk Kenya memaparkan berbagai program dan strategi mereka, sehingga mampu menurunkan presentasi kasus HIV/AIDS di masing-masing wilayahnya.

“Inilah salah satu bagian penting yang perlu diadopsi Provinsi Papua di ajang Konferensi internasional ini,” cetus Karma, ketika memberikan keterangan pers di Amsterdam.

Ia memastikan KPA Papua siap mereformasi diri dengan sistem pelaporan terbaru termasuk menyusun wilayah pemetaan.

“Ini untuk mengejar target prosentase 90-90-90,” tukas Karma.

Sementara itu, salah satu tim asistensi KPA Papua yang hadir di konferensi tersebut, dr. Samuel Baso mengakui sangat puas dengan hasil-hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini.

“Namun kembali ke persoalan utama, hasil bagus yang dicapai, belum menjamin untuk di implementasikan ke daerah, jika tidak di respons politikal will pihak penguasa,” bebernya.

Diakuinya, telah lahir kesepakatan dari seluruh negara peserta, bahwa pada 2030, AIDS sudah harus tereliminasi.

HRZ