Klarifikasi KPA Papua: Suplemen Purtier Placenta Tak Berbahaya Bagi ODHA

WhatsApp Image 2021 07 26 at 23.11.52
Ketua harian KPA Papua, Yan Matuan bersama perwakilan ODHA di kantor Kejati Papua, Senin (26/7/2021) / Foto: Seo Balubun

Koreri.com, Jayapura – Komisi Penangggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua mengklarifikasi pernyataan Kepala Kejaksaan Tinggi setempat, Nikolas Kondomo yang menyatakan bahwa suplemen purtier placenta dapat membahayakan Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) yang mengkonsumsi.

Ketua Harian KPA Provinsi Papua, Yan Matuan, mengatakan obat suplemen purtier placenta tidak berbahaya karena sudah tiga tahun dikonsumsi ODHA dan semua sehat bahkan sekarang beraktivitas dengan baik.

“Jadi, soal suplemen purtier plasenta itu jelas tapi klarifikasi sebutan obat purtir membahayakan ODHA ini karena sudah tiga tahun konsumsi tapi buktinya mereka sehat semua. Ini bukan diskriminasi yang disembunyi,” kata Yan Matuan kepada wartawan di Jayapura, Senin (26/7/2021).

Menurut Yan, pihaknya sudah layani kurang lebih 5 ribu penderita HIV/AIDS dan sudah sembuh setelah konsumsi suplemen purtir placenta.

“Kami sudah layani kurang lebih 5 ribu ODHA dan mereka sembuh mengkonsumsi suplemen purtier placenta,” ujarnya.

Untuk proses hukum, kata Yan, pihaknya tetap menghargai dan tidak ada maksud untuk menghalang – halangi.

“Memang benar, saya selaku Ketua Harian KPA proses pembelian purtier itu memang tidak sesuai mekanisme dan prosedur. Dugaan 5 Miliar rupiah itu betul, kita beli obat purtir ini dan layani ODHA. Jadi mau proses hukum itu tidak ada masalah dan itu satu kebanggaan buat saya karena sudah melayani masyarakat Papua,” jelasnya.

KPA Papua akan menyurati Kepala Kejaksaan Tinggi untuk audiens supaya dipresentasikan pelayanan dan proses pembelian serta penyaluran suplemen purtier placenta agar publik juga bisa tahu.

“Artinya barang yang kita beli dan untuk siapa semua jelas, kecuali ada unsur merugikan orang lain dan menguntungkan diri sendiri itu kami siap untuk proses hukum,” tegasnya.

Perwakilan ODHA, Danurasu Nasatekay, yang menderita HIV/AIDS sejak 2006 mengaku suplemen purtier placenta sangat efektif dan bermanfaat.

Selain menderita HIV/AIDS, Danurasu mengaku menderita penyakit paru. Namun setelah konsumsi obat purtier placenta dan konsultasi ke dokter.

“Jawaban dokter tidak apa – apa. Jadi, saya mohon kepada pak Kajati Papua tolong kembalikan purtier placenta untuk kami konsumsi, karena purtir kita sehat. Sebelumnya saya minum obat ARV tapi selang-seling dengan purtier. Tidak ada perbedaan tapi terasa efektif dan daya tahan tubuh kuat setelah minum purtier,” pungkasnya.

OZIE