Koreri.com, Biak – Hari Gizi Nasional dengan tema “Aksi Bersama Cegah Stunting dan obesitas” telah diperingati Rabu (25/1/2022).
Peringatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dengan gizi yang seimbang.
Lourens Pattipeilohy selaku Kepala DP3AKB Kabupaten Biak Numfor berharap melalui momen peringatan ini, kasus stunting di wilayah itu dapat terus dicegah.
Bahkan ia berharap di 2023 mendatang, tidak ditemukan lagi kasus stunting di Biak.
“Stunting sangat mempengaruhi perkembangan anak. Makanya kami menghimbau kepada para keluarga terutama ibu hamil agar memperhatikan gizi bagi bayi dalam kandungan sampai bayi tersebut lahir, yang biasa disebut dengan 1000 hari pertama kehidupan,” pinta Lourens saat ditemui media diruang kerjanya.
Menurutnya, stunting merupakan gangguan tumbuhkembang anak yang disebabkan kurangnya asupan gizi, adanya infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
“Gangguan ini menyebabkan masalah pada pertumbuhan anak sehingga tinggi badan anak tersebut lebih rendah atau pendek (kerdil) dari anak lain yang seusia dengannya,” bebernya.
Ditegaskan, stunting dapat dicegah dengan memenuhi gizi pada masa kehamilan, dimana seorang ibu hamil harus mendapatkan gizi selama kehamilan sampai bayi lahir. Pada masa menyusui, seorang bayi harus mendapatkan asupan ASI selama 6 bulan bahkan sampai usia 2 tahun.
“Salah satu faktor yang mempengaruhi stunting yakni kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan penyakit yang menyebabkan terjadinya stunting,” imbuhnya.
Lourens menghimbau agar seluruh instansi terkait dapat bersama mencegah terjadinya stunting sehingga di 2023 tidak ditemukan lagi kasus yang sama di Biak Numfor.
“Kasus stunting dari tahun ke tahun mulai menurun sehingga kami berharap adanya kerjasama dengan instansi terkait dalam mencegah kasus stunting,” tukasnya.
HDK
