Koreri.com, Jayapura – Gubernur Papua Lukas Enembe menegaskan telah berlangsung operasi hoax yang masif dan sistematis serta bertubi-tubi yang menyasar dirinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Provinsi Papua.
Perihal tersebut, orang nomor satu di provinsi paling timur Indonesia ini meminta seluruh masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi khususnya di media sosial.
Juru Bicara Gubernur Papua, M. Rifai Darus dalam rilisnya yang diterima media ini, Kamis (21/4/2022) menyebutkan sepanjang 2021 – 2022, serangan hoax yang destruktif dan sporadis ditujukan kepada Lukas Enembe melalui sejumlah isu palsu dan fiktif.
“Setidak-tidaknya, kami mencatat ada 5 tema besar yang kerap diangkat oleh oknum penyebar hoax selama satu tahun belakangan ini,” bebernya.
Jubir Rifai Darus kemudian merincikannya hoax dimaksud.
Hoax tentang Gubernur Papua meninggal dunia. Hoax ini beredar pada bulan Mei 2021 dan bertepatan saat Gubernur Lukas menjalani pengobatan di Singapura.
Kemudian, Hoax tentang Agenda Kepulangan Gubernur ke Papua dari Jakarta.
“Beberapa kali kami mencatat bahwa sejumlah agenda Gubernur disiasati oleh oknum pembuat dan penyebar hoax dengan menginformasikan bahwa terdapat rangkaian kegiatan pertemuan/perjamuan dari Gubernur kepada masyarakat dan mahasiswa Papua,” ungkapnya.
Selanjutnya, Hoax terkait Gubernur Lukas Enembe menjadi Capres 2024. Isu ini berkembang pada bulan Desember 2021.
Juga, Hoax tentang Gerakan Referendum. Beberapa hoax terkait referendum juga kerap dikaitkan dengan Gubernur Papua.
“Paling anyar, hoax ini disebar pada Februari 2022 dengan judul besar Independent Papuan Movement,” sambungnya.
Dan terakhir, Hoax tentang kondisi kesehatan Gubernur yang kritis. Hoax ini juga beberapa kali terjadi dan paling baru terjadi pada April 2022.
“Berdasarkan analisis internal yang kami lakukan, operasi hoax ini telah disusun secara terstruktur dan sistematis dan hasil olah data yang kami lakukan telah menunjukan bahwa sejumlah postingan konten hoax berawal dan berpusat dari ibukota Jakarta,” urai Rifai Darus.
Otak intelektual diyakini memiliki kepentingan politik jangka pendek, khususnya untuk menjatuhkan kredibelitas Gubernur Papua.
“Kami masih mengumpulkan sejumlah bukti pesan dan file konten yang disebarkan guna melakukan identifikasi jejak digital,” akuinya.
Selain itu, pihaknya juga melaporkan bahwa nomor whatsapp sejumlah pejabat Pemprov Papua telah dikloning pada jam-jam tertentu untuk digunakan menyebar konten-konten hoax.
“Untuk itu, Gubernur Lukas Enembe berpesan agar seluruh elemen di Pemerintahan Provinsi Papua untuk berhati-hati,” pesannya.
Gubernur, lanjut Jubir, juga berharap kepada seluruh insan pers di tanah Papua untuk turut membantu memerangi hoax yang sudah akut saat ini.
“Beliau percaya bahwa pers adalah arus utama dalam mengantisipasi dan melawan hoax,” cetusnya.
Selain itu, Gubernur meminta kepada masyarakat untuk selalu melakukan penyaringan informasi sebelum melakukan sharing atau dengan istilah “Saring Dulu, Sharing Kemudian”.
Gubernur juga meminta agar Negara dapat melindungi dirinya selaku Warga Negara Indonesia dan juga tidak terlepas pada jabatan yang melekat yakni sebagai Kepala Daerah Provinsi Papua.
“Wibawa Bapak Lukas Enembe seakan-akan dibiarkan diruntuhkan oleh sekelompok orang dan ini adalah ancaman yang besar dalam demokrasi,” kembali tegas Rifai Darus.
Pihaknya juga telah melaporkan sejumlah konten hoax kepada pihak yang berwajib, kiranya dalam waktu dekat terdapat perkembangan atas kasus ini.
“Sebab kami percaya, apabila kejahatan hoax didiamkan maka esok hari suatu kebenaran akan samar dan sulit terlihat,” pungkasnya.
Rencananya, Jubir Gubernur Papua M. Rifai Darus didampingi tim Kuasa Hukum akan melaporkan ke Cyber Polda Papua pada Jumat (22/4/2022).
SEO