Koreri.com, Biak – Sebanyak 2,5 ton tuna segar jenis Big Eye dan Yellow Fin resmi dikirim ke Jepang.
Hal ini menandai pengiriman perdana Kabupaten Biak Numfor menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Kamis (11/8/2022).
Diawali dengan pelepasan mobil box berisi Tuna segar sebanyak 2,5 ton dari Unit pengelolaan Ikan (UPI) PT. Indo Pasifik Numfor bertempat di gudang PT. Pelindo Indonesia.
Pelepasan tersebut dilakukan oleh Plt. Sekretaris Daerah setempat Zakarias R. Mailo, S.T., MM.
Mobil box tersebut menuju bandara Frans Kaisiepo dan selanjutnya ikan Tuna 2,5 ton tersebut diterbangkan menuju Jepang.
Momen pengiriman perdana ini disaksikan langsung Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan – Perikanan Menko Perekonomian Pujo Setio, Staf Ahli Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur Dr.Velix Vernando Wanggai, SIP, MPA, jajaran Forkopimda, pimpinan TNI/Polri, Dirut PT INP, serta tamu undangan lainnya.
Dr. Velix Wanggai ketika dikonfirmasi mengatakan, dari Pemerintah pusat khususnya Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memberikan apresiasi yang besar kepada Pemkab Biak Numfor dengan segala upaya dan kerja bersama yang cukup lama akhirnya bisa menghadirkan ekspor perdana ikan tuna segar ke Jepang.
“Hari ini tanggal 11 Agustus 2022 adalah sebuah momentum bersejarah tentu dari Pemerintah Kabupaten dan inilah sebuah kerja yang cukup panjang yang bersifat kolaborasi, bersifat kerja bersama baik dari pemerintah kabupaten, pemerintah pusat juga dengan dunia usaha yang menanamkan investasi di sini,” ungkapnya.
Dijelaskan, momen ekspor perdana ini sebetulnya memberikan makna yang penting.
“Pertama, tentu dari sisi makna internasional. Karena dengan ekspor perdana ini adalah menandakan ke dunia internasional bahwa provinsi di ujung timur Indonesia Papua secara khusus Pemerintah Biak Numfor telah menghadirkan ekspor perdana dan itu memberikan makna internasional bahwa Biak siap untuk kembali menjadi pintu gerbang Indonesia di Pasifik dari sisi perdagangan,” tuturnya.
Kedua, dari sisi nasional bahwa ekspor Tuna perdana ini menghadirkan sebuah kebijakan nasional bahwa Biak akan menjadi sentra perdagangan secara khusus perikanan dan hasil-hasil kelautan lainnya.
Dan itu bisa menambah pendapatan negara sekaligus mendorong juga kerja-kerja kolaborasi antara kementerian, lembaga dan juga badan usaha milik negara maupun swasta.
“Ini memberikan pesan secara nasional bahwa pentingnya kita meningkatkan konektivitas kebijakan infrastruktur yang tidak hanya konektivitas nasional saja tetapi juga melihat untuk pengembangan internasional konektivitas dari Biak sebagai pintu gerbang Indonesia di Pasifik,” tandasnya.
Ketiga, dari sisi makna lokal. Karena dengan adanya sentra perikanan di Biak dan kemudian adanya ekspor perdana ini tentu akan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah, menggerakkan ekonomi lokal juga memperluas lapangan kerja bahkan menggerakkan nelayan-nelayan asli Papua yang ada di sini sebagaimana harapan dari Pemkab Biak yang menargetkan untuk bisa menghasilkan 600-800 ribu ton ikan pertahun dengan potensi yang ada.
“Hari ini kita menemukan kerangka model bisnis, mulai dari rantai bisnis perikanan, kemudian jasa logistik, proses pengolahan dan packing pengiriman dan juga konektivitas melalui kapal dari sisi laut kemudian dari sisi udara serta bagaimana kerangka bisnis ekspor hingga hari ini menemukan model yang tepat,” bebernya.
Dr. Velix Wanggai juga berterima kasih kepada semua pihak secara khusus Bappenas yang telah meletakkan agenda sentra perikanan Biak di dalam rencana induk percepatan pembangunan Papua 20 tahun ke depan.
Plt. Sekda setempat Zakarias R. Mailo dalam sambutannya menjelaskan, Bupati Herry Ario Naap dalam dua tahun kepemimpinannya terus melakukan komunikasi, konsultasi dan koordinasi bersama dengan beberapa kementerian terkait di Jakarta, secara khusus yang berhubungan sektor perikanan.
Dan hasilnya, hari ini telah dilakukan ekspor ikan tuna segar ke Jepang.
“Mari kita sama – sama mendukung program nasional, dalam ekspor ikan ini sehingga komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan dapat tercapai,” tukasnya.
HDK