as
as
Fokus  

DPRD Biak Gelar RDP Sikapi Keluhan Sopir Terkait Kelangkaan BBM, Ternyata Ini Sebabnya

IMG 20220812 WA0013

Koreri.com, Biak – Komisi II DPRD Biak Numfor menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah sopir taksi (angkot) di wilayah itu terkait keluhan kelangkaan BBM bertempat di ruang sidang utama gedung Dewan setempat, Kamis (11/8/2022).

Hadir pada kesempatan itu, Ketua Komisi II Yehezkiel Randongkir, mendampingi Ketua Dewan Milka Rumaropen sertai sejumlah anggota antara lain Evert Christian, Udhin Faisal, Johanes Amboki, SE dan Daniel Rumanasen.

Turut hadir, Asisten II Setda Biak Numfor, Kepala Dinas Perindag, perwakilan PT. Pertamina Cabang Biak, perwakilan beberapa SPBU setempat serta sejumlah sopir angkot.

Ketua Dewan Milka Rumaropen ketika dikonfirmasi usai RDP membenarkan dilaksanakan pertemuan tersebut.

“Ada 3 poin yang dibahas bersama dan yang kami sampaikan. Dan yang terakhir dari tiga poin itu, saya tekankan kepada semua yang hadir untuk mari kita menjadi pelaku yang jujur maka pasti tidak antri BBM seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Milka tak menampik jika selama ini ada yang menimbun BBM sehingga memicu kondisi seperti sekarang ini dimana terlihat terjadi antrian panjang kendaraan. Hal itulah yang kemudian kembali menjadi pertanyaan bersama ketika melintas dan melihat pemandangan seperti itu.

“Kami mensinyalir bahwa mereka yang antri, itu-itu saja dan bukan pengguna. Mereka ini yang menimbun untuk menjual kembali sehingga menghambat semua kegiatan yang ada di kabupaten ini,” bebernya.

Milka tegaskan, selama ini tidak pernah terjadi antrian panjang kendaraan di Biak bahkan selalu aman dan nyaman.

“Tapi kalau terjadi seperti ini kan kurang bagus. Jadi hal yang dijelaskan dalam tiga poin ini bahwa instruksi Bupati akan ditinjau kembali sesuai dari penyampaian saudara-saudara yang memiliki taksi atau angkot,” tegasnya.

Yang kedua, lanjut Milka, Pertamina menyatakan sangat siap untuk membantu masyarakat di kabupaten ini karena kekuatan stok BBM yang disiapkan.

“Dan yang ketiga kita akan bentuk tim pengawas untuk mengecek di lapangan,” bebernya.
Untuk itu, Milka kembali mengajak semua pihak untuk menjadi pelaku-pelaku yang jujur.

“Saya kira semua permasalahan ini dapat terselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Biak Numfor asalkan semua pihak mau jujur untuk menyikapi hal ini,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Doddy Anggriawan selaku Sales Branch Manager (Manajer Cabang Penjualan Rayon 5 Papua) mengatakan, RPD yang dihadiri sejumlah instansi terkait juga perwakilan para sopir taksi atau angkot mengaku telah menjelaskan apa yang menyebabkan antrean yang terjadi akhir-akhir ini.

“Tiga bulan terakhir ini terjadi antrean di setiap SPBU itu dikarenakan di lapangan banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak berhak menerima BBM subsidi, seperti apa? Seperti pengisian berulang kali, tangki modifikasi dan lain-lain sebagainya. Nah dari situ yang dibutuhkan hanya pengawasan serta penindakan di lapangan,” bebernya.

Kaitannya dengan itu, pihak Pertamina juga sementara berkoordinasi dengan Pemda untuk melakukan pendaftaran pengguna BBM bersubsidi.

“Ini merupakan salah satu cara untuk memastikan masyarakat yang memang berhak menggunakan BBM subsidi itu mendapatkannya. Sehingga nantinya pada saat ada yang tidak mendaftar maka mohon maaf pasti akan secara langsung tereliminasi untuk tidak boleh menggunakan BBM Subsidi,” pungkasnya.

HDK

as