Koreri.com, Piru – Talud penahan ombak di Desa Waesamu, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dilaporkan ambruk akibat diterjang derasnya ombak yang menghantam pesisir pantai kawasan itu akibat angin kencang dan gelombang tinggi.
Insiden ambruknya talud penahan ombak pada Sabtu, 16/03/2024, mengakibatkan kurang lebih talut sepanjang 300 meter hancur termasuk tumbangnya beberapa pohon di area tersebut.
Selain ambruknya sebagian talud penahan ombak, cuaca ekstrem yang memicu angin kencang, mengakibatkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang ada di Desa Waesamu beberapa diantaranya ikut mengalami kerusakan.
Kepala Desa Waesamu Marthen Riripoy dalam keteranganya melalui pesan singkat Whatsapp menjelaskan talut penahan ombak sepanjang kurang lebih 300 meter, saat ini sebagianya telah ambruk akibat dihantam ombak.
“Sebenarnya ini juga bukan baru pernah terjadi tetapi sudah terjadi sejak 2021 yang mana akibat terdampak bencana alam yang mengakibatkan robohnya talud penahan ombak sepanjang 150 meter,” ujar Riripoy, Selasa (19/3/2024).
Kejadian ini telah dilaporkan ke pihak Pemerintah daerah baik ke BPBD maupun PUPR Kabupaten SBB sejak awal untuk mendapatkan perhatian agar dapat dilakukan perbaikan secepatnya.
Hal itu mengingat jika dibiarkan maka seluruh talud di pesisir pantai Waesamu diperkirakan akan hancur semua.
Ambruknya talud penahan ombak tepat di dekat perumahan warga termasuk kawasan pekuburan juga sangat berisiko jika tidak segera diperbaiki.
“Karena jika air pasang, maka pemukiman warga akan terendam termasuk pekuburan,” bebernya.
Kendati demikian, diakui Riripoy, pasca dilaporkan hingga saat ini belum ada respon dari Pemkab SBB lewat pihak terkait untuk dilakukan perbaikan talud yang ambruk.
Selain insiden ambruknya talud penahan ombak di Desa Waesamu, cuaca ekstrem yang terjadi dalam sepekan terakhir ini di wilayah Maluku, termasuk Kota Ambon, mengakibatkan banyak pohon tumbang di sejumlah ruas jalan termasuk ambruknya tempat berjualan warga di kawasan pantai pasar Mardika kota Ambon
RLS