Koreri.com, Biak (17/5) – Penyaluran Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) pada salah satu distrik yang berada tepat di perbatasan Kabupaten Biak Numfor dan Supiori rawan terjadi konflik.
Kepala Distrik Bodifuar, Isak Akobiarek yang dikonfirmasi Koreri.com menegaskan hal itu.
Ia mengakui jika terkait Rastra ini juga bisa memicu konflik khususnya di distrik yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Supiori.
Isak pun merasa perlu untuk mengungkapkan fakta tersebut berkaitan dengan penyaluran rastra nanti.
Diantaranya, soal data penerima manfaat yang menurutnya bakal menjadi salah satu pemicunya.
Yang mana sewaktu masih raskin, Distrik Bondifuar mendapat pasokan sebanyak 5200 kg beras, namun pasca beralih status menjadi Rastra, wilayah ini hanya dijatahi 710 kg.
“Selisihnya sampai 4490 kg beras yang tidak akan disalurkan, sementara 98 persen warga Distrik Bondifuar adalah masyarakat petani dan nelayan yang memang secara pendapatan perkapita keluarga sangat rendah,” urainya.
Karenanya, apabila nantinya Rastra ini di gulirkan maka akan mucul persoalan baru.
“Apakah warga yang tidak menerima rastra ini bisa rela untuk menjadi penonton sementara warga yang lain menerima padahal sewaktu raskin mereka sama-sama mempunyai hak untuk mendapat jatah,” tanyanya.
Ditegaskan Isak, hanya 2 kampung di Distrik Bondifuar yang menerima Rastra yaitu Sansundi dan Wopes. Sementara 3 kampung lainnya yaitu Doubo, Wandos dan Syurdori sama sekali tidak mendapat Rastra.
“Persoalan ini membuat kami di distrik belum berani untuk menyalurkan beras Rastra karena kekuatiran kami tadi akan memicu persoalan,” tegas Isak.
Ia juga mengaku heran terkait pengesahan berdirinya Distrik Bondifuar berdasarkan UU No 32 yang mengakomodir 5 kampung.
Pertanyaannya, kenapa Kementrian Sosial RI bisa mensahkan Distrik Bondifuar dengan 2 kampung saja padahal UU No. 32 merupakan UU Pemerintahan Daerah yang seharusnya Kemensos juga berpijak dan berdiri diatas UU itu.
“Hal ini tentu akan memicu terjadinya masalah, dan Kemensos RI sendiri yang menciptakan masalah bagi kami di Distrik Bondifuar,” cetus Isak.
Olehnya itu, dirinya mengharapkan keterlibatan Pemda di daerah ini serta instansi terkait lainnya untuk sama-sama mencari jalan keluar mengatasi persoalan ini.
HDK
Komentar Anda