Koreri.com, Jayapura (2/1) – Bupati Nduga, Yairus Gwijangge, mengklarifikasi foto anaknya yang terlihat memegang bendera bintang kejora dan menjadi viral di media sosial instagram dengan nama akun “rockdoggs” berikut statusnya: TIDAK bisa menyangkal jati diri Sebagai anak Bangsa Papua. MERDEKA #lawan #merdeka.
Menurut dia, foto buah hatinya yang sempat viral pasca insiden pembantaian Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga itu sudah di edit.
Bahkan anaknya yang saat ini sedang menempuh pendidikan di luar negeri mengaku menyesal dan sekarang sudah melakukan klarifikasi.
“Jadi, foto ini bukan asli tapi sudah di edit. Anak saya sebenarnya sedang duduk di kursi merah tetapi orang lain mengedit foto bintang kejora kemudian ditempelkan dan membuat kata – kata di situ,” terang Bupati saat menyampaikan pernyataan klarifikasi di Kantor Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Selasa (1/1/2019).
Setelah foto anaknya viral, dirinya langsung menanyakan hal tersebut. Bupati mengakui, sang buah hatinya kecewa lantaran tidak pernah berpose sambil memegang bendera bintang kejora.
“Anak saya menjawab bahwa sebagai anak dari Bupati Nduga, saya harus menjaga nama baik bapa, saya tidak boleh berbuat sesuatu yang bertantangan dengan NKRI,” cetus Bupati menirukan jawaban sang anak.
Ia juga mengatakan kepada anaknya bahwa biaya pendidikan di luar Negeri memakai uang Pemerintah RI sehingga harus jujur terkait foto dengan bintang kejora itu.
“Jadi, sedikit pun jangan menyembunyikan isi hati dari pada apa yang anak bicara dan apa yang sudah dibuat segera ceritrakan kepada saya, karena bapa sekarang Bupati Nduga, Pemerintah Republik Indonesia dan bapa membiayai anak dari uang pemerintah,” jelasnya.
Untuk itu, Bupati Yairus, minta maaf yang sebesar – besarnya kepada seluruh masyarakat Papua, khususnya Kabupaten Nduga karena selama ini tidak berada di tempat.
“Sebenarnya ini bukan masalah, orang hanya kembangkan isu saja. Mungkin karena saya sementara pilih diam diri ini jadi mungkin orang emosi supaya orang dengar saya bicara,” jelasnya.
Atau mungkin karena lagi sementara lagi tidak aman baru saya mungkin diluar daerah mungkin orang tidak senang makanya buat seperti itu. Dan ini jelas-jelas salah.
“Setelah saya minta pelajari foto editan itu yang dimunculkan gambar justru anak – anak Papua juga yang kembangkan dan saya tidak mengerti itu kenapa orang kembangkan bahasa ini,” herannya.
Apalagi di saat foto mulai banyak beredar, kemudian dibandingkan dengan anak Presiden dan orang lain.
“Jadi yang kembangkan foto-foto anak saya adalah anak Papua sendiri yang mungkin saja iri dengan anak saya yang menempuh pendidikan di luar negeri. Tapi saya mau sampaikan, jika memang anak Papua yang lain iri dengan anak saya, silahkan kamu minta Bupati mu untuk kirim kamu sekolah ke luar negeri,” imbuhnya.
Kata Bupati Yairus, apalagi saat ini Kabupaten Nduga sedang tak aman dan ia lebih memilih berdiam diri, mungkin orang lain juga tak menyukainya.
“Saya minta maaf bicara bagian ini dengan emosi dan lain kali antara orang Papua dan orang papua jangan kita lakukan ini lalu kita membesarkan nama orang dengan sembarangan dalam media sosial,” tukasnya.
VDM