• News
  • Pemerintahan
  • Fokus
  • Sorotan
  • Teluk Bintuni
  • Tekno
  • Internasional
  • Pendidikan
Selasa, April 13, 2021
  • Login
  • News
  • Pemerintahan
  • Fokus
  • Sorotan
  • Teluk Bintuni
  • Tekno
  • Internasional
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Koreri Trans Media
  • News
  • Pemerintahan
  • Fokus
  • Sorotan
  • Teluk Bintuni
  • Tekno
  • Internasional
  • Pendidikan
No Result
View All Result
Koreri Trans Media
No Result
View All Result
Home Sorotan

GAMKI Kota Kecam Aksi Hina Mahasiswa Papua di Surabaya

18 Agustus 2019
Di Sorotan
0
GAMKI Kota Kecam Aksi Hina Mahasiswa Papua di Surabaya

Logo GAMKI

Share on FacebookShare on Twitter

Koreri.com, Jayapura – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GAMKI Kota Jayapura mengecam tindakan rasisme yang dilakukan sejumlah ormas di Surabaya terhadap mahasiswa Papua pada 17 Agustus kemarin.

Mirisnya, penghinaan terhadap mahasiswa dengan kata-kata “Monyet” ini sangat menyakitkan hati orang Papua.

Akibat penghinaan tersebut memicu kemarahan besar orang asli Papua termasuk juga DPC GAMKI Kota Jayapura.

Ketua DPC GAMKI Kota Jayapura Jhon Y. Betaubun, SH, MH, dalam rilis yang diterima media ini mengakui di momen peringatan Kemerdekaan RI ke 74 tahun, semakin menegaskan Indonesia sementara membangun komitmen kebangsaan sebagai sebuah bangsa yang berdaulat dan merdeka.

“Hanya saja, persoalan kebangsaan tidak pernah tuntas diantara kita sampai hari ini. Kenapa ? Karena masih saja ada pemikiran dan tindakan rasisme bahkan penghinaan terhadap derajat kemanusiaan dengan kata-kata yang tidak pantas dilontarkan kepada masyarakat asli Papua,” kecamnya, Minggu (18/8/2019).

Kondisi ini, tegas Betaubun, membuktikan bahwa bangsa ini belum benar-benar merdeka.

“Baik sebagai sebuah komunitas bangsa, sebagai satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa,“ kesalnya.
Pernyataan ini dilontarkan menyikapi aksi kekerasan, tindakan main hakim sendiri dan penggerudukan asrama mahasiswa Papua di Surabaya yang diduga dilakukan ormas setempat.

Tak terima, DPC GAMKI Kota Jayapura langsung menyatakan sikap.

“Kami sangat menyayangkan aksi kekerasan fisik yang dilakukan oleh segelintir ormas yang terjadi di Kota Surabaya dan Kota Malang terhadap saudara saudara kami mahasiswa asal Papua yang sedang menempuh pendidikan sebagai tindakan persekusi, brutal dan main hakim sendiri,” cetusnya.

Untuk itu, GAMKI menghimbau hentikan aksi tak terpuji itu.

“Kami himbau hentikan semua aksi kekerasan fisik, pengusiran dan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh segelintir ormas di Kota Surabaya dan Kota Malang,” desaknya.

Betaubun mengaku khawatirkan akibat tindakan tak bermoral tersebut justru akan memicu gesekan sosial yang lebih besar di kota-kota lain di Papua, sebagai bentuk solidaritas dan sentimen sesama orang Papua.

GAMKI Kota Jayapura juga menghimbau kepada Gubernur dan DPR Papua, MRP serta Gereja untuk melakukan mediasi memberikan penguatan kepada para mahasiswa yang mengalami tindakan persekusi.

“Kami minta adik-adik mahasiswa yang sedang mengalami tindakan kekerasan untuk tetap tenang dan tidak melakukan tindakan apapun,” imbuhnya.

Betaubun menilai, selama ini para pendatang dari luar tanah Papua seperti Pulau Jawa dapat bekerja dan hidup berdampingan serta harmonis dengan masyarakat asli Papua.

“Dan kami masyarakat Papua tidak mempersoalkan malah sebaliknya, kami dapat menerima dengan baik. Oleh sebab itu, kami minta hentikan semua aksi provokatif, rasisme dan kekerakasan fisik serta pengusiran karena itu akan berdampak pada perlakukan yang sama terhadap nasib hidup saudara-saudara asal pulau Jawa yang selama ini hidup berdampingan dan bekerja mencari uang dan sesuap nasi di Tanah Papua,” kembali tegasnya.

GAMKI juga meminta semua pihak untuk menahan diri, dan menyerahkan penanganan persoalan ini kepada pihak Kepolisian termasuk apabila dalam tindakan ada kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa Papua di Pulau Jawa karena tidak sepantasnya mereka diperlakukan demikian.

“Kami juga mengharapkan aparat kepolisian dapat memperlakukan adik-adik mahasiswa dengan baik sebagai warga negara Indonesia dan menjaga hak seluruh warga negara. Kami menyerahkan sepenuhnya proses pemeriksaan kepada aparat hukum terkait dengan tindakan yang dilakukan ormas sekiranya ada tindakan yang melanggar hukum,” tukasnya.

HRZ

Berita Terkait

Kapolda Papua : Pernyataan Koman Soal 57 Tahanan Politik Hoaks

Kapolda Papua : Pernyataan Koman Soal 57 Tahanan Politik Hoaks

14 Februari 2020

Koreri.com, Jayapura - Kapolda Irjen Pol. Waterpauw menegaskan pernyataan Veronika Koman terkait 57 tersangka yang di tahan Polda Papua pada...

Berita Selanjutnya
Inilah Sikap Gubernur Atas Insiden Yang Menimpa Mahasiswa Papua

Inilah Sikap Gubernur Atas Insiden Yang Menimpa Mahasiswa Papua

Rekomendasi

Samsung Electronics Indonesia (SEIN)

SEIN Dirikan SSLC di SD YPK Waupnor Biak

3 tahun ago
Satgas Aman Nusa II Terus Patroli Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru

Satgas Aman Nusa II Terus Patroli Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru

9 bulan ago

Populer

  • KKB Bakar Helikopter Rusak, Pengamanan Objek Vital Diperketat

    KKB Bakar Helikopter Rusak, Pengamanan Objek Vital Diperketat

    88 shares
    Share 35 Tweet 22
  • Puluhan Personel Brimob Siap Perkuat Beoga

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Masyarakat Minta Kios Pos 4 Polsek Tembagapura Ditutup Hari Minggu, Ini Alasannya

    62 shares
    Share 25 Tweet 16
  • KKB Bakar Sekolah dan Rumah Guru di Puncak, Ini Kronologisnya

    260 shares
    Share 104 Tweet 65
  • Ungkapan Duka Dibalik Gugurnya 2 Guru Kontrak di Beoga

    12 shares
    Share 5 Tweet 3
Koreri Trans Media

© 2017-2021 Koreri.com
All Rights Reserved

Navigate Site

  • Redaksi
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer

Follow Us

No Result
View All Result
  • News
  • Pemerintahan
  • Fokus
  • Sorotan
  • Teluk Bintuni
  • Tekno
  • Internasional
  • Pendidikan

© 2017-2021 Koreri.com
All Rights Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In