Koreri.com, Ambon – Paket pembangunan jembatan Wai Bula Air, Desa Bula Air, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) yang dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Maluku akhirnya rampung.
Proyek yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp28,633 Miliar ini diprogramkan pada 31 Desember 2021, dengan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) pada 4 Januari 2022.
Hal ini disampaikan Edwin Huwae, selaku PPK 2.6 di Satker BPJN Wilayah II Provinsi Maluku kepada media di Ambon, Senin (7/11/2022).
“Pembangunan jembatan Wai Bula Air ini memakan waktu sebanyak 300 hari terhitung dari SPMK tanggal 4 Januari 2022 dan berakhir pada 30 Oktober 2022,” ungkapnya.
Dikatakan, jika merujuk pada apa yang sudah diperhitungkan pihaknya secara teknis di lapangan, pembangunan jembatan Wai Bula Air bisa terselesaikan pada September 2022.
Hanya saja, ada beberapa hambatan yang dijumpai seperti seperti cuaca yang tidak bersahabat, sehingga pekerjaan ini baru bisa rampung Oktober ini.
“Cuaca buruk mengakibatkan kapal muatan rangka jembatan yang seharusnya 2 minggu sudah sampai di lokasi pekerjaan, molor hingga 1 bulan 1 minggu. Jadi perhitungan kami kapal tiba bulan Juli, namun karena hambatan kapal baru tiba Agustus pertengahan,” paparnya.
Selain cuaca yang tidak bersahabat, Huwae juga mengaku dalam pelaksanaan pekerjaan jembatan tersebut, terjadi permasalahan antara pihaknya dengan masyarakat dari desa sebelah. Padahal, semenjak menginjakan kaki dilokasi pekerjaan, ia bersama pihaknya langsung berkordinasi dengan kepala dan perangkat desa Bula Air, karena setahu pihaknya itu merupakan wilayah kekuasaan Pemerintah Desa Bula Air.
“Memang diawal kita kerja jembatan tersebut ada pertentangan dari masyarakat setempat namun semua itu sudah bisa diselesaikan,” akuinya.
Mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, lanjut Huwae, maka komunikasi dan pendekatan pun dilakukan guna memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat, sehingga pekerjaan pun bisa berjalan dengan aman.
“Sudah kami jelaskan bahwa ini merupakan fasilitas Negara, bukan punya saya atau siapapun. Jembatan ini juga dibangun untuk memperlancar akses masyarakat menuju saudara atau kerabat mereka di Kecamatan Kian Darat, Tutuk Tolu dan Siritaun Wida Timur ” jelasnya.
Huwae menandaskan, pembangunan jembatan Wai Bula Air ini sangat direspon baik masyarakat sekitar, karena dengan adanya jembatan ini akses masyarakat menuju ketiga kecamatan tersebut dipermudah. Bahkan masyarakat sangat senang serta merasa terbantu.
“Saya mengucapkan terima kasih dan ini juga suatu kerja sama yang baik mulai dari pimpinan Balai Jalan, Sakter, kontraktor maupun pihak pekerja di lapangan yang mana pekerjaan bisa selesai di tahun ini dan menjadi suatu kemajuan kita dalam membantu masyarakat melalui infrastruktur yang mempermudah akses transportasi mereka,” tandasnya.
JFL