Koreri.com, Manokwari – Sebanyak 40 OKP dan Ormas di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menggelar Deklarasi Kampanye Pemilu Damai 2024.
Kegiatan deklarasi kampanye damai ini berlangsung di lampu merah Haji Bauw, Wosi, Kabupaten Manokwari, Kamis (26/10/2023).
Dipenghujung deklarasi ini dilakukan penandatanganan Petisi Ciptakan Pemilu Damai oleh 40 Ormas dan diserahkan kepada Ketua Bawaslu Papua Barat.
Menyikapi deklarasi tersebut, Ketua Bawaslu Papua Barat Elias Idie, ST menyambut positif apa yang dilakukan dan berterima kasih atas kegiatan yang dilakukan oleh rekan-rekan organisasi, OKP, ormas dan lainnya.
“Ini sebenarnya menunjukkan adanya kepedulian atau semacam komitmen bersama bahwa Pemilu 2024 tidak saja menjadi pestanya partai politik atau caleg tapi ini menjadi bagian masyarakat OKP, ormas termasuk organisasi apapun harus berkontribusi terhadap itu,” ungkapnya.
Menurut Elias, pesan-pesan terhadap Pemilu damai dan seterusnya itu memang harus kemudian dikerjakan masing-masing pihak terutama peserta pemilu dan juga partai politik. Juga para penyelenggara termasuk masyarakat secara umum.
“Intinya yang harus dipastikan yaitu pertama, harus menjaga kedamaian tentunya menjaga suasana kamtibmas dan seterusnya. Tetapi juga dalam konteks ini adalah publik ini juga harus sadar bahwa momentum Pemilu ini yang dimaknai sebagai suatu pesta jadi harus suasananya damai, senang dan membahagiakan,” urainya.
Meski di sisi yang lain, Elias tak menampik jika disadari pula bahwa partai politik, calon dan yang berkaitan dengan itu juga menjadi bagian yang cenderung ada dalam kepentingan elektoral.
Dalam hal ini, berkaitan dengan apa yang sifatnya pesan-pesan politik gagasan, program juga isu-isu yang sebenarnya tidak harus dikapitalisasi menjadi kepentingan elektoral.
“Hal-hal inilah yang saya kira membuat kegiatan (deklarasi) ini menjadi penting.
Bawaslu pun lanjut Elias, berharap bahwa rekan-rekan ormas juga OKP ini menjadi bagian stakeholder dan mitra bagi penyelenggara dalam mendukung terciptanya Pemilu Damai di 2024 mendatang.
“Karena sebenarnya ini juga memberi semacam tanggung jawab buat saya secara kelembagaan menerima deklarasi tanda tangan komitmen menjadi bagian yang saya kira ini beban besar ya.. untuk Bawaslu untuk memastikan bahwa proses penyelenggaraan Pemilu dari yang sedang berjalan dan kemungkinan nanti kepada tahapan kampanye ini,” imbuhnya.
Elias juga mengakui pihaknya juga punya gambaran pasti bahwa ada ruang-ruang yang pasti tidak bisa terjangkaui terhadap apa yang dilakukan oleh partai politik.
“Ada isu-isu atau materi kampanye yang cenderung kemudian pasti bukan kepada kampanye-kampanye yang edukatif tapi hal-hal yang menyudutkan, membawa isu-isu agama, etnis dan sebagainya. Sehingga dukungan semua pihak sangat diperlukan Bawaslu untuk memastikan suksesnya Pemilu 2024 nanti,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Deklarasi Pemilu Damai yang juga Ketua Sahabat Polisi Papua Barat Jalil Lambara menegaskan giat yang diinisiasi pihaknya benar-benar murni sebagai wujud dukungan masyarakat kepada penyelenggara.
“Jadi, ini tanpa tendensi siapapun dan kepentingan dari pejabat manapun. Dan ini adalah murni bagaimana kita selaku masyarakat, pimpinan-pimpinan organisasi masyarakat, pemuda maupun mahasiswa yang ada di Kabupaten Manokwari ikut andil dalam menjaga Pemilu yang aman dan damai di 2024 nanti,” tegasnya.
Disinggung soal Papua Barat urutan 4 kategori wilayah rawan konflik, Jalil Lambara merespon itu untuk berupaya mengantisipasinya dengan melaksanakan deklarasi ini.
Bahkan dia pun berharap dikemudian hari ada dari penyelenggara yang mengundang pihaknya untuk ambil bagian baik sebagai ormas maupun pemuda dan mahasiswa guna dapat membantu penyelenggara menciptakan Pemilu yang damai di Papua Barat.
“Ini yang saya sampaikan bahwa bukan hanya tanggung jawab sebagai penyelenggara tapi seluruh elemen masyarakat, termasuk ormas, pemuda dan mahasiswa untuk membantu menciptakan Pemilu damai di Papua Barat,” pungkasnya.
KENN
