Koreri.com, Sorong – BPJS Kesehatan menggelar pertemuan bersama sejumlah pimpinan media massa di wilayah Sorong, Papua Barat Daya bertempat di Marina Resto, Selasa (2/6/2025).
Direktur Utama Ali Ghufron Mukti didampingi beberapa pejabat di lingkup BPJS Kesehatan Pusat secara khusus hadir dalam momen silaturahmi tersebut.
Ali Gufron dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya giat BPJS Kesehatan bersama perwakilan media di PBD yang telah membantu dan mendukung pihaknya dalam menyebarluaskan informasi terkait program dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Ia kemudian menyebutkan beberapa fenomena di lapangan terkait keberadaan BPJS Kesehatan.
“BPJS Kesehatan itu sudah maju tapi banyak orang tidak tahu,” akuinya.
Padahal, lanjut Ali, banyak negara ingin meniru terkait kendali biaya maupun kendali mutu yang dilakukan BPJS Kesehatan. 
Teramasuk juga adanya salah persepsi di kalangan masyarakat yang mengira BPJS Kesehatan hanya untuk golongan/kelompok tertentu dari masyarakat yang tidak mampu. Padahal sistemnya sudah menyatu untuk seluruh warga bangsa termasuk di wilayah Papua.
Bahkan, beber Ali, peserta BPJS Kesehatan di Papua ini jumlah peserta lebih besar daripada jumlah penduduknya.
“Contohnya, jika jumlah penduduknya 5,4 juta jiwa, namun yang jadi peserta itu sekitar 6,2 juta jiwa. Entah yang lebihnya itu darimana? Tapi, semangatnya itu saya kira itu bagus. Namun yang lebih bagus lagi jika Pemda dan seluruh komponen bangsa ikut bagaimana melayani dengan baik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ali Gufron menjelaskan pelayanan di BPJS Kesehatan mencakup 3 aspek yaitu mudah, cepat dan setara.
“Mudah karena hanya menggunakan KTP. Tapi kalau dihitung hanya sekitar 20 persen masyarakat yang memiliki kartu BPJS lalu bagaimana dengan yang 80 persen jika tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan?” sambungnya. 
Kendati demikian, diakui Ali, BPJS Kesehatan memasuki dua tahun ini sudah tidak mencetak kartu.
“Karena sekarang dengan menggunakan KTP itu saja sudah cukup,” sahutnya.
Kemudian, cepat karena dengan menggunakan aplikasi JKN Mobile. Dimana peserta sudah dapat mendaftarkan diri secara online dari rumah sebelum tiba di dokter atau rumah sakit.
“Dan Setara yang artinya tidak ada diskriminasi pelayanan kesehatan bagi pasien,” tegasnya.
Ali menambahkan, banyak masyarakat Indonesia yang belum memahami pelayanan BPJS Kesehatan yang sebenarnya sudah sangat maju dan canggih dari sistem informasinya yang telah tersebar di seluruh Indonesia.
“Maka diperlukan, adanya edukasi dan share informasi bagi masyarakat luas untuk dapat mengakses pelayanan BPJS Kesehatan secara mudah, cepat dan setara,” pungkasnya.
Giat diakhiri dengan sesi tanya jawab sebelum makan malam dan foto bersama.
ZAN
