Koreri.com, Sorong – Penangkapan Lukas Enembe (LE) hari ini (10/1/2023) di Jayapura menjadi sebuah tonggak bersejarah bagi Tanah Papua.
Bayangkan saja, sejak bergulir di tahun lalu, kasus ini seolah menabrak Puncak Carstensz yang berselimutkan salju abadi dan terkesan diam dan membeku disana.
Kasus LE menjadi test case (uji coba, red) besar kredibilitas dan martabat negara melalui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Tanah Papua.
Syukurlah, hari ini telah terbukti bahwa KPK tidak asal bunyi-bunyi saja di Gedung Merah Putih Jakarta sana.
Angkat topi buat ‘Jakarta’, ternyata masih ada hal baik yang bisa kita contoh, ternyata Jakarta mau mendengarkan isi hati masyarakat di timur.
Tapi ingatlah, kasus gratifikasi tersebut hanyalah salah satu kasus dari beberapa kasus besar yang terjadi di Tanah Papua.
Lumayan banyak, ada Dana PON XX, Proyek Kemiri-Depapre, Dana Bansos Covid-19, Bencana Bandang Sentani, hingga Dana Beasiswa bagi mahasiswa berprestasi Papua.
Dana Bansos Covid-19, Bencana Bandang dan Beasiswa juga dikorup?
Ya begitulah, ‘serakah’, ‘rakus’, ’hedon’…tak tahulah kata apa yang paling tepat untuk melukiskan kejahatan oknum-oknum itu.
Setelah melakukan aksi-aksi jahat mereka, duduk pada bangku paling depan di rumah-rumah ibadah bagai malaikat surga, seolah bisa tipu Tuhan, setan, penegak hukum dan masyarakat luas!
Jadi ingat si ‘pendeta’ yang transfer Rp 1M itu! Sekolah pendetanya dimana ya??? Ada-ada saja!
Untuk dana beasiswa saja, ikut dikorupsi juga dan jadi penyebab anak-anak berprestasi Papua terutama yang berada di luar negeri menjadi kelaparan dan terlunta-lunta di negeri orang.
‘Jakarta’, segera tuntaskan kejahatan luar biasa ini serta tangkap oknum-oknum dan kroninya, kami tunggu tindakan selanjutnya bersih-bersih Papua karena kejahatan besar seperti itu, sudah pasti berjamaah atau di Papua disebut kejahatan ‘gabung jurus’.
Tunjukan pada kami bahwa kalian (Jakarta, red) masih bisa menjadi contoh yang baik buat kami di Timur Indonesia.
Konten Khusus – Redaksi Koreri
