Koreri.com, Jayapura – Gereja Gerakan Pentakosta (Pinkster Bewenging) resmi melaksanakan Musyawarah Daerah (Musda) ke VI khusus Papua yang berlangsung di Jemaat Ayalon Hamadi, Kota Jayapura, Sabtu (23/9/2023).
Pelaksaan Musda ke VI dengan agenda membahas tata dasar Gereja Gerakan Pentakosta dan pemilihan Pengurus Majelis Daerah yang baru periode 2023-2028 dibuka oleh Staf Ahli Gubernur Papua Hans Hamadi.
Hamadi dalam pernyataannya mengatakan gereja adalah mitra Pemerintah dalam tugas pelayanan dan diakonia. Dalam hal ini membantu Pemerintah dengan mendidik umat dan melayani dengan kebenaran Tuhan untuk jemaat menjadi baik.
“Jadi, jemaat kembali ke masyarakat itu baik pasti Pemerintah aman. Tapi kalau jemaat kacau, masyarakat kacau pasti Pemerintah pusing,” ungkapnya kepada wartawan usai membuka Musda VI khusus Papua Gereja Gerakan Pentakosta, Sabtu (23/9/2023) siang.
Oleh sebab itu, tegas Hans, gereja jadi mitra Pemerintah itu artinya sejajar dimana pemerintah urus masyarakat, gereja juga urus masyarakat yang sama.
“Kita bekerja, kepemimpinan kita diatas itu Gubernur sedangkan gereja punya pimpinan adalah Tuhan. Dasar-dasar pemerintah juga berasal dari Tuhan itu aturan yang pemerintah harus taat dan mengikuti aturan tersebut. Jadi, pemahaman gereja dan Pemerintah adalah mitra itu kita sama-sama urus masyarakat dimana gereja turun langsung menyentuh masyarakat yang baik pasti pemerintah juga menikmati hasil yang baik,” tegasnya.
Pemerintah berharap melaui Musda akan memilih pemimpin yang takut Tuhan dan bisa mengayomi seluruh jemaat supaya tidak ada perbedaan antara umat Tuhan.
Sementara itu, Ketua Panitia Musda ke VI khusus Papua Pdm. Alex Raunsay, mengatakan pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan tata tertib, tata dasar Gereja Gerakan Pentakosta dimana kepengurusan Majelis Daerah (Mada) Papua itu dengan masa jabatan lima tahun.
“Jadi, setelah ditelusuri masa jabatan dari kepengurusan Majelis Daerah yang lama dibawa pimpinan Pendeta Fransiskus Esa berakhir tanggal 5 Agustus 2023 dan sudah ada kesepakatan bersama melaksanakan musyawarah untuk pemilihan pengurus yang baru periode 2023-2025,” terangnya.
Atas dasar kesepakatan itu, kata Raunsay, panitia sudah membangun komunikasi dengan Kementerian Agama, Pemprov Papua dan instansi terkait lain yang membidangi keagamaan.
“Jadi, keputusan yang diambil untuk musyawarah hari ini kami sesuai arahan dan petunjuk mitra gereja yaitu bahwa tetap harus dilaksanakan dalam aturan gereja yang ada. Hasil dari musyawarah majelis daerah hari ini akan segera dilaporkan ke Pemerintah untuk dimasukan dalam program pemerintah ke depan guna melakukan kerjasama dengan instansi keagamaan terutama sinode-sinode, MRP dan denominasi gereja yang ada di tanah Papua dan kami GGP juga termasuk dalam daftar yang ditetapkan Pemerintah,” tandasnya.
Peserta yang hadir dalam pelaksanaan Musda VI khusus Papua ada 9 utusan jemaat di wilayah Papua.
Musda dilaksanakan sehari karena waktu sudah sangat mepet dimana hasilnya akan segera dilaporkan pada Sidang Raya Luar Biasa pada 5-7 Oktober 2023 di Manado, Sulawesi Utara untuk pengukuhannya.
Diketahui, dalam Musda ke VI khusus Papua, Pdm. Edi Raunsay terpilih secara aklamasi jadi Ketua Majelis Daerah Gereja Gerakan Pentakosta periode 2023-2028 yang dikukuhkan kepengurusannya pada Sidang Raya di Manado pada Oktober 2023 mendatang.
VER