Koreri.com, Manokwari– Komite 1 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) menggelar rapat bersama Pj Gubernur Papua Barat Drs Paulus Waterpauw,M.Si bersama forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) dan Bupati se-Papua Barat d ruang Multimedia lantai III Kantor Gubernur PB, Selasa (31/1/2023).
Rapat bersama para Senator ini dengan tema “invetrasisasi materi kekhususan Provinsi Papua Barat sebagai bahwa penyusun RUU tentang perubahan UU DKI Jakarta dan evaluasi pelaksanaan UU Otsus Papua berkaitan dengan penegakan hak-hak masyarakat adat Papua” Bupati Pegunungan Arfak mengungkapkan isi hatinya.
Bupati Yosias Saroi dengan nada santunnya mengawali pembicaraan menyampaikan salam kepada Presiden Republik Indonesia JOko Widodo atas perhatiannya kepada tanah papua, lebih khusus Kabupaten Pegunungan Arfak sehingga meluangkan waktu ke sana, Minggu (27/10/2019).
Kunjungan perdana Jokowi didampingi ibu negara Iriana Joko Widodo pasca dilantik sebagai Presiden periode kedua disambut ribuan masyarakat di Ullung, Kabupaten Pegunungan Arfak. Bupati Pegaf Yosias bersama istrinya mendampingi kepala negara mengunjungi masyarakat yang sudah ada di ibukota Kabupetan tersebut.
“Saya titip pesan kalau Bapak-bapak Senator ketemu Pak Presiden tolong sampaikan salam saya dan pertanyaan saya mana janjinya membangun jalan dan jembatan ke Pegaf sampai hari ini belum juga belum ditepati janjinya, kemudian pasar mama-mama papua janji untuk bangun sampai sudah masuk turun jabatan juga belum bangun,” tegas Yosias dalam rapat bersama Komite I DPD RI.
Lebih lanjut dikatakan Yosias bahwa pada saat itu dihadapkan Presiden dan Mendagri Tito karnavian, masyarakat sampaikan aspirasi pemekaran kampung, lagi-lagi hanya janji tapi tidak ditindak lanjuti.
Sesuai data yang dihimpun media ini, kunjungan Presiden ke Kabupaten Pegunungan Arfak Minggu (27/10/2019) lalu janji membangun jalan, bandara, rumah sakit, puskesmas dan pasar dihadapkan ribuan warga yang berasal dari 10 Distrik dan 162 Kampung.
KENN
